Dentuman iringan musik khas genre EDM memekakkan telinga tak ia hiraukan seraya melanjutkan derap langkahnya memasuki pusat hiburan malam disebuah kota yang tengah ia singgahi tersebut.
"Selamat malam, Namikaze sama. Silahkan ke lantai dua, Yahiko-sama sudah menunggu anda disana."
Ujar salah seorang pelayan bertampang lumayan yang menyambutnya masuk melewati lobby bar tersebut.
Baru beberapa langkah melewati meja bartender, bahu tegap miliknya bertabrakan tak sengaja dengan seorang pria bermasker yang seolah tersenyum tak enak terhadapnya.
"Ah! Maaf, aku tak sengaja~",
"Ini tempat gelap, gunakan mata mu lebih baik dari biasanya,"
Ketus, dingin dan angkuh.
Dilewatinya begitu saja pemuda bersurai putih bermasker tersebut memasuki anak tangga dan segera menaikinya.
"Yare yare~ tipe uke galak kah? Menarik...",
Sebuah seringai lolos dari lekuk masker yang pemuda itu lengserkan posisi pada setengah wajahnya.
**
Pucuk kepala bermahkota kuning terang jabrik menantang gravitasi menyembul memasuki sebuah ruangan. Disambut pemandangan menyebalkan baginya, dua pemuda yang beda lima tahun dari umurnya sekarang itu tengah asyik ber-fore-play ria tak perduli sekitar.
"Ekhem!",
Sinyal kesal meluncur dari mulutnya kala mereka tak kunjung menyadari keberadaannya itu.
Kepala bersurai jingga itu lalu menoleh melupakan cumbuannya terhadap pemuda bersurai merah semerah darah dibawahnya kearah Naruto diambang pintu kantornya.
"Mengganggu saja..",
"Cih.. aku bisa pulang lagi jika aku mengganggumu.. homo sialan..", gerutu Naru.
Gelak tawa memenuhi seisi kantor berlapis peredam sura tersebut.
"Haha.. sensitif sekali kau sepupu! Kemarilah, ku tuangkan minuman untukmu..", sahut pemuda berambut merah itu seraya bangkit membenahi pakaiannya.
"Apa klan ibuku dikutuk mewarisi sifat gay ya? Beri aku whiskey Nagato nii chan," tak berapa lama, Naruto mengempaskan pantatnya diatas sofa empuk tak menghiraukan pemuda berambut jingga yang tengah mengeluarkan berkas dari dalam laci meja kerjanya.
"Dari wajah kesalmu sepertinya kau habis perang sama si pantat ayam? Kenapa? Gak dapat jatah?", banyolan berupa sindiran itu meluncur dari mulut Nagato yang tengah menuang Whiskey premium kegelas yang akan ia sodorkan pada sepupunya itu.
"Aku sedang tak ingin membahasnya kak, oh iya, bagaimana kabar Karin? Apa transplantasi dadanya berhasil?", sahut Naruto polos.
"Hahahaha!! Dasar bodoh! Jujur sekali sih jadi orang? Dia baru selesai dioperasi, masih bedrest loh~",
Kembali tergelak, Nagato mengusap sudut matanya yang berair karena sikap polos sepupunya ini yang kelewat polos.
Pria bersurai jingga itu menghampiri ditengah obrolan Nagato dan Naruto sekilas membawa sebuah berkas.
"Grup ku akan menginvasi sebagian saham Sabaaku corp, mau ikut atau nggak?", amplop tebal berwarna cokelat, diletakkan diatas diatas meja dihadapan Naruto.
"Yahiko, berani sekali kau mendahului ku?", gertak Naru seraya meraih amplop tersebut dengan tergesa.
Nagato merangkul pundak kekasihnya ini seolah ingin melanjutkan cumbuan mereka yang terinterupsi tadi tanpa menghiraukan gerutuan Naruto yang fokus pada daftar saham diselembar kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between you, me and HIM
FanfictionMenyenangkan ya rasanya? kalau kebeneran kalian dijodohin sama ortu kalian dan pas dengan selera kalian sebagai wanita. Tampan, Kaya, Sixpack dan proporsional di segi fisik. Tapi pernah gak terpikirkan oleh kalian atau seenggaknya terlintas gitu dip...