It's You

413 58 23
                                    

Jemari lentik sewarna susu itu mengelus sayang perlahan sebuah pigura foto berukuran sedang diatas meja marmer dihadapannya. Seolah takut benda yang disentuhnya akan rusak, diangkatnya perlahan lalu didekapnya erat. Tak ada lagi air mata yang mengalir dari pelupuk matanya, hanya sebuah sunggingan senyum yang terasa sedikit sendu saat mengingat memori yang terekam pada selembar foto yang dibingkai rapi pigura ukir dalam dekapannya kini.

Between You, Me, and
HIM
***
Ishikawa Kaito
Presents

Naruto mengusak rambutnya yang setengah basah karena mandi paginya. Kepalanya celingukan mencari sosok wanita yang juga tinggal di kediaman Hyuuga ini, tak menemukan wanita itu ia putuskan untuk masuk kedalam kamarnya. Sebuah rutinitas pagi dikediaman isterinya ini sungguh tenang dan menenangkan. Tak ada hiruk pikuk kesibukkan yang biasa ada dikediaman Namikaze, justru disini sangat damai dan membuatnya rileks. Hinata berjalan pelan menuju kamarnya tanpa tahu ada seseorang didalamnya, dengan tenang ia buka bilah pintu kamarnya dan sontak terkaget melihat Naru yang masih bertelanjang dada menatap meja belajarnya.

"Akh! G-gomenasai!?",

Ujar kikuknya seraya membungkuk dan menutupi wajahnya.

"Kenapa harus minta maaf? Aku suami mu ingat? Lagipula ini kamarmu kan?",

Sahut Naru santai selagi tangannya memilah baju didalam kopornya.

Hinata menggelengkan kepalanya mengingat kenyataan yang diucap Naru barusan, dan memutuskan untuk berjalan mendekat.

"Naruto-kun, kenapa kamu tak kembali? Apa kantor tak keberatan?", tanya Hinata.

Naruto sempat melirik kearah Hinata sebelum menjawab pertanyaannya.

"Sudah digantikan oleh Sasuke kok, tenang saja. Kau sudah sarapan?",

Rona merah tercetak dipipi pualam Hinata saat Naruto memberinya perhatian dipagi ini.

"S-seharunya saya yang menanyakan itu, a-akan saya bawakan sarapannya sebentar...", langkah kakinya tergesa mengingat tugasnya tak berubah walaupun Naruto telah sedikit melunak padanya.

Naruto menggelengkan kepalanya mengingat Hinata masih begitu formal padanya. Entah bagaimana lagi ia harus meyakinkannya agar bersikap biasa saja saat tak ada orang disekeliling mereka.

Netra birunya menuju sebuah pigura diatas meja rias isterinya yang mengambil perhatiannya kini. Sebersit rasa sesak memenuhi rongga dadanya saat menatap sebuah potret seorang pria dewasa yang menggenggam tangan gadis kecil yang tersenyum riang disecarik kertas itu.

"Aku akan menjaganya mulai sekarang paman, sekarang dan selamanya. Gadis kecil mu wanita yang amat baik. Aku berjanji."

Langkah Hinata tergopoh membawakan nampan berisi sarapan pagi yang akan ia sajikan pada suaminya didalam kamarnya, langkahnya terhenti saat tiba didepan bilik kamarnya dan menatap sekelebat sosok Naruto yang memegang sebuah pigura dengan mata berkaca-kaca.

"Na-naruto kun? Apa sudah berpakaian?",

Berderap masuk kedalam kamarnya lalu meletakkan nampan dinakas sebelah ranjangnya, Hinata menatap punggung penuh tato pada kulit tan Naruto takjub.

"Kenapa kau repot-repot membawakan ini hmn?",

Ujar Naru seraya mengenakan kaus didepan lemari.

Dengan wajah merona, Hinata menggeleng cepat dan menjawab dengan suara pelan.

Between you, me and HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang