Love me, Leave me?

518 71 6
                                    

Wartawan segera mengerumuni sebuah kediaman yang nampak tak terlalu besar itu berusaha mencari celah untuk sebuah berita. Tak ayal setiap orang yang keluar masuk kedalam kediaman itu tersorot kamera dan tape recorder.

Sebuah mobil berwarna hitam bernuansa mewah berhenti tepat didepan gerbang kediaman tersebut, awak media yang sudah berkerumun segera berderap menghampiri mobil tersebut. Jeep dibelakang mobil mewah itu ikut berhenti tepat dibelakangnya yang berisi beberapa orang tegap berpakaian rapih lantas membuat barikade ditengah kumpulan wartawan yang mengelilinginya.

Naruto turun dengan Hinata yang nampak pucat. Diikuti Sasuke dibelakang mereka, dengan setengah terburu-buru mereka bertiga berjalan memasuki kediaman Hyuuga tanpa hambatan berkat barikade pengawal keluarga Namikaze.

Ishikawa Kaito
Presents
***
Between You, Me, and
HIM

Lutut lemasnya bertumpu diatas tatami dihadapan peti mati yang setengah terbuka. Beberapa karangan bunga dengan pigura foto sang almarhum terpajang disekelilingnya. Air mata yang sudah meluap sejak masih dirumah, ia lepaskan menderu dihadapan jasas sang ayahanda. Hatinya hancur remuk redam menatap sang ayah yang sudah terbaring didalam peti mati.

Naruto melakukan persembahan terakhir dengan khidmat diikuti Sasuke setelahnya. Sedikit air mata menggenang dipelupuk matanya mengingat semua kebijaksanaan beliau semasa hidup.

Hinata meraung meratapi kepergian ayahnya dipelukan kakak laki-lakinya yang juga menangis dalam diam.

***

Sasuke beranjak setelah mendapat getar pesan masuk dari ponselnya. Membungkuk memberi hormat pada seisi rumah duka, ia berjalan mundur perlahan hingga ke pintu depan, diiringi sorot mata kebiruan yang menatap kepergiannya.

Dibakarnya sebatang rokok sambil memegang ponsel ditangan lainnya, Sasuke mengernyit kesal mendapati pesan dari seseorang.

'Kekasih mu sudah tau hubungan kita, mau gimana? Kau yg bilang atau aku yang lanjutkan?'

Netra kelam itu terbelalak menatap layar ponselnya. Tercekat tak tau harus bersikap bagaimana kedepannya, ia menelan ludah. Ada sebersit rasa panik setelah tau info ini dari Sakura, kepalanya berpikir lebih keras dari biasanya. Memikirkan bagaimana jalan keluar untuk membahas ini dengan Naruto.

"Kenapa kau disini?",

Hingga suara berat Naruto menyadarkan lamunannya, sontak dimasukkannya kembali ponsel tersebut kedalam saku celananya.

"Aku mau hubungi Minato jii-san barusan, kau sendiri kenapa disini? Bagaimana Hinata?", tanya balik Sasuke.

Menilik sikap aneh dari Sasuke, Naruto berusaha bersikap seolah tak tau apa-apa dan menatap sekilas kedalam.

"Dia.. shock. Aku rasa sebaiknya aku bermalam disini beberapa hari," sambung Naru.

Sengatan menyakitkan Sasuke rasakan didada kirinya.

"Souka? Baiklah kalau begitu, dampingi dia. Aku akan ke kantor, tak bisa berlama-lama disini. Aku pamit."

Kecupan ringan Sasuke berikan didahi Naru sesaat sebelum ia pergi.

"Tak pamit sama Hinata?",

"Sampaikan saja, aku harus pergi sekarang. Jaa na", sambung Sasuke dan lantas keluar dari kediaman Hyuuga pagi itu.

Between you, me and HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang