Crushed

426 61 4
                                    

Dering telepon menggema keseluruh ruang tamu dikala ia tengah mrngelap beberapa koleksi pajangan keramik didalam mansion besar yang ia huni pagi itu.

Dengan tergopoh, Hinata berjalan cepat menghampiri telepon yang masih berdering menuntut itu dipojok lemari diruang tamu.

"Moshi moshi? Disini kediaman Namikaze?",

Semenit kemudian setelah ia mengangkat gagang telepon itu lantas jatuh bebas dari genggamannya. Bukan karena licin atau slip, namun berbarengan dengan reaksi pada air mukanya yang nampak terkejut bukan main ia perlahan bersandar pada meja telepon tersebut dengan buliran bening menggenang pada kedua pelupuk mata bulatnya.

Ishikawa Kaito
Presents
**
Between You, Me,
And
HIM

Sasuke baru saja selesai keluar dari kamar mandi bersiap untuk memulai rutinitasnya pagi itu.

"Oh.. kau sudah bangun sayang?",

Menatap punggung tegap dengan hiasan tato dipunggung sang kekasih yang memunggunginya, Sasuke meraih gagang lemari dalam kamarnya.

Menatap punggung tegap dengan hiasan tato dipunggung sang kekasih yang memunggunginya, Sasuke meraih gagang lemari dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lengan tan itu tertuju pada tengkuknya yang terasa berat. Mengusapnya perlahan sembari mendesah lelah karena semalaman ia digempur habis-habisan oleh pria yang memanggilnya sayang barusan.

"Kau nggak ngantor hari ini, dobe?",

Membenarkan lipatan dasi pada kemeja biru navy-nya, Sasuke bercermin dengan santai.

"Entahlah, aku rasa aku gak enak badan."

Jawaban sekenanya keluar dari bibir Naru yang setengah menguap.

Terkekeh ringan, Sasuke memaklumi kekasih hatinya ini dan berdeham. Mengejar waktunya agar ia tak datang terlambat datang ke kantor.

"Yasudah, istirahat saja. Biar aku bilang pada Minato jii-san nanti. Cup-",

Sebuah kecupan ringan mendarat didahi Naru sesaat sebelum Sasuke bergegas dan mengambil tas kerjanya lalu keluar kamar meninggalkannya yang masih diatas kasur.

Sasuke melangkah berderap menuruni tangga menuju lantai satu dalam bangunan mansion tempat tinggalnya dengan hati yang ringan. Matanya tertuju pada sesosok perempuan yang bersandar lemas disamping meja telepon dengan kepala tertunduk.

"Hinata-?! Hinata kau kenapa!?",

Tas yang ia genggam ia lempar begitu saja dan lantas berlari menghampiri Hinata yang bergetar dengan isak tangis tertahan.

"Hiks.. Cici ue.. hiks... hiks..",

Didekapnya erat bahu mungik Hinata yang berguncang itu dalam rengkuhan lengan besar Sasuke yang mencoba menenangkannya.

"Tenangkan dirimu Hina, ada apa?", sorot mata onyx itu menyendu kala menatap raut ayu dalam dekapannya menyendu dengan jejak air mata yang mengering.

Between you, me and HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang