Frequency

445 56 30
                                    

WARNING ADULT CONTENT!!
UNDER 18+ DO NOT ALLOWED TO READ THIS CHAPTER!!

****

Hinata sontak bangun lalu jatuh terduduk, nafasnya terengah setengah takut. Manik Ametyst-nya mengerjap beberapa kali, lengannya menjulur meraba saklar lampu meja disamping ranjangnya.
Naruto mengatur nafasnya yang kian memburu, kaget bukan main.

Ishikawa Kaito
Presents
***
Between You, Me, and
HIM

Berusaha meraih sesuatu yang jatuh berdebam diatas karpet setelah sesuatu itu jatuh diatas tubuhnya, Naruto menjulurkan tangannya lebih jauh menuju sesuatu itu.

CTIK!

Wajah tampan dengan manik Saphire itu mengerjap beberapa kali berusaha membiasakan sinar yang tiba-tiba menyala. Hinata kaget bukan main menatap figur tegap berotot bertato itu tengah duduk dipinggir ranjangnya dengan kemeja setengah terbuka. Kulit wajah putih susunya lantas berubah merah padam. Telapak tangannya menutupi mulutnya yang hendak memekik kala menyadari sosok itu adalah suaminya sendiri.

"H-hinata? Kau sudah pulang?",

Berucap beberapa kata sambil mengusap matanya, Naruto masih berusaha membiasakan pandangannya ditengah cahaya remang itu, salahkan rabun senjanya yang menolak berkompromi.

"N-naruto-kun!? A-apakah itu benar kamu?",

Hinata bangkit perlahan mendekati suaminya yang masih duduk dipinggir ranjangnya tanpa bergerak sedikitpun, ia tahu kondisi suamimya yanh 'buta' di cahaya remang. Lengannya menjulur mencari keberadaan sosok Hinata yang ia ajak bicara, hingga telapak tangan itu disambut Hinata.

"A-aku disini Naruto-kun",

"M-maaf aku masuk tanpa ijin, aku hanya... khawatir, dan menunggu mu disini, tak terasa aku ketiduran. Dan maaf, kasur mu jadi berantakan begini..",

Samar-samar, Naru melihat wujud Hinata yang hanya mengenakan pakaian dalam didepan matanya. Wajahnya bersemu merah padam kala Hinata menggenggam telapak tangannya.

"N-naruto-kun sudah makan malam? Mau ku buatkan sesuatu?",

Hinata yang belum menyadari penampilannya sekarang, merasa khawatir pada suaminya itu.

"M-mari ku bantu,"

"A-ah! Aku sudah makan! L-lebih baik aku keluar sekarang, d-dimana pintunya!?",

Setengah frustasi, Naruto melangkah bangkit dari posisinya sekarang berusaha keluar dari kamar Hinata dengan pengelihatan minimnya.

"K-kau istirahat saj- ARGH!!",

"KYAH!!",

BRUGH!!

Kakinya yang jenjang tersangkut selimut yang ia injak, Naruto jatuh meniban Hinata dibawahnya.
Sungguh pemandangan erotis yang terpampang kini.
Dada bidang berkulit tan itu menempel dengan dada Hinata yang hanya berlapis bra.

Saphire sebiru langit itu bersitatap dengan Amethyst dibawahnya.

Rona merah tercetak jelas dikedua wajah mereka yang saling menatap dalam diam.

Between you, me and HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang