Jimin mondar mandir di depan ruang operasi dengan tidak tenang, dia benar benar khawatir dengan seokjin. Apa lagi seokjin sempat tidak bernafas saat dia membawa nya ke rumah sakit.
"Kenapa lama sekali sih?" kesal jimin karena sudah hampir tiga jam dia menunggu, tapi dokter masih belum keluar juga dari ruang operasi.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang? Memberi tau semua nya pada yoongi atau membiarkan nya saja.
"Maslaah nya aku juga sudah berjanji pada seokjin untuk tidak ikut campur urusan mereka, tapi yoongi sudah salah paham pada seokjin selama ini" jimin mendongak untuk mengatur emosi nya.
"Mereka dulu bersahabat, tapi karena salah paham sekarang mereka seperti musuh" jimin mengusap wajah nya dengan kasar.
"Ya tuhan..apa yang harus ku lakukan?
Sekarang aku juga sudah tidak bisa bicara bebas dengan yoongi"Karena sekarang aku bukan lagi bagian dari the boys" lanjut jimin di iringi dengan decakan frustasi.
Mendengar suara pintu terbuka, Jimin langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.
"Dokter bagaimana keadaan seokjin? Apa dia baik baik saja?" tanya jimin dengan cemas dan khawatir.
Dokter menghela nafas, dia melihat jimin dengan senyum kecil dan tatapan sendu.
"Terjadi perdarahan pada lambung nya akibat hantaman benda tumpul, selain itu kondisi ginjal nya semakin memburuk.
"Hal itu menyebabkan pasien kritis dan harus di rawat di ICU sampai kondisi nya stabil." jelas dokter.
Jimin langsung melemas mendengar penjelasan dokter. Dia hampir saja rebah kalau dokter tidak menahan nya.
"Gwaenchana?" tanya dokter dan jimin hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah nya, jimin melihat seokjin yang di bawa keluar dari ruang operasi dengan alat alat penunjang hidup di tubuh nya.
"Jin" panggil jimin, dia berjalan mengikuti brankar yang membawa seokjin.
"Maaf, anda tidak boleh masuk!" kata perawat saat sudah berada di depan ruang ICU.
"Kau harus bertahan jin! Kalau kau tidak bangun, jangan salahkan aku kalau aku memberitau yoongi semua kebenaran nya" gumam jimin, setelah nya dia menutup wajah nya dengan lengan nya dan menangis tanpa suara.
.
.
.
.Di bascame.
Yoongi hanya diam sambil memikirkan seokjin, entah kenapa dia merasa khawatir tapi dia sangat marah setiap kali teringat kejadian yang dulu.
"Kenapa perasaan ku tidak enak ya?" batin yoongi sambil memegang dada nya.
Setelah nya dia menenggguk alkohol langsung dari botol nya. Dia benar benar mabuk dan tidak memperdulikan teman teman nya yang sedang memperhatikan.
"Yoon, kalau aku tidak ada apa kau ke sepian?"- seokjin.
"Tentu saja, kau sahabat ku dan memiliki tempat khusus di hati ku"- yoongi.
"Kenapa begitu?"- seokjin.
"Karena aku menganggap mu adik ku, Jadi saat kau tidak ada aku akan kesepian walaupun sudah punya teman baru
"Ya...anggap saja seperti seorang kakak yang kehilangan adik nya. Ng..tapi mungkin hanya bayangan mu saja yang ku bawa" - yoongi.
"Bayangan?"- seokjin.
"Eoh. Karena kau tidak ada jadi aku hanya akan mengingat bayangan mu saja, aku berharap suatu saat bayangan itu bisa ku lukis dengan jelas"- yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY ✅
FanfictionPersahabatan yang hancur karena salah paham. Nggak usah baper, cuma cerita di luar nalar 😁