13

808 119 35
                                    

Seokjin yang sudah merasa lebih baik memilih keluar dari rumah sakit tanpa sepengetahuan jimin. Ya, dia pulang ke kosan nya dengan menggunakan taksi.

Tindakan seokjin tentu saja membuat jimin kesal, dengan emosi jimin mendatangi kosan seokjin tapi seokjin tidak membuka pintu dan tidak mau menemui jimin.

Belum hilang rasa kesal jimin pada seokjin yang pulang tanpa bilang padanya. Pagi ini, seokjin masuk sekolah dengan wajah yang masih terlihat pucat.

"Anak itu benar benar minta di pukul" kesal jimin saat melihat seokjin yang berjalan untuk duduk di bangku nya.

"Sstt...." seokjin mendesis saat merasakan sakit ketika dia duduk.

"Kau itu mau mati ya jin? Kondisi seperti ini masih nekat masuk sekolah" omel jimin yang sudah duduk di sebelah seokjin.

"Bukan urusan ~ "- seokjin.

Plak

"Bisa tidak bicara yang benar dan pakai otak jin! Tidak usah seenak nya seperti itu kalau menjawab perkataan orang" omel jimin setelah menggeplak kening seokjin.

"Kau ini kenapa galak sekali sih jim? Marah marah mulu kerjaan nya, benar benar seperti ibu tiri" kesal seokjin sambil memegangi kening nya yang di pukul jimin.

"Itu karena kau ~ " jimin menghentikan ucapan nya saat melihat the boys masuk ke dalam kelas.

"Wah..lihat siapa ini? Pecundang dan penghianat sedang asik sekali mengobrol "ejek namjoon.

"Ku kira kau sudah mati, ternyata masih hidup " kekeh hoseok.

Seokjin langsung berdiri, begitupun juga dengan jimin yang ikut berdiri dan melihat the boys dengan sinis.

"Pergi dan jangan mengganggu!" usir jimin, setelah nya dia keluar dari kelas sambil menarik tangan seokjin seperti menarik anak kecil.

"Yoon, seperti nya jimin benar benar tidak akan kembali pada kita" kata hoseok sambil menepuk pundak yoongi.

"Seperti nya memang begitu, jimin sudah benar benar berpihak pada seokjin dan melupakan the boys" sahut jungkook.

"Semua itu gara gara seokjin, dia benar benar membawa pengaruh buruk" kata yoongi sambil mengepalkan tangan nya menahan emosi.

"Kita ganggu saja seokjin, seperti nya dia masih lemah. Bagaimana?" usul namjoon.

"Boleh juga, kalau bisa buat saja seokjin pergi dari sekolah ini" sahut yoongi dan di angguki oleh mereka sebagai jawaban.

Setelah nya mereka pergi untuk mencari seokjin dan jimin.
.
.
.
.

"Makan lah, Setelah itu minum obat mu!" titah jimin sambil meletakkan piring berisi makanan di depan seokjin.

"Aku tidak lapar"- seokjin.

"Mau ku suapi, hmm..?" goda jimin sambil mengedipkan mata kiri nya, membuat seokjin langsung mendelik saat melihat nya.

"Yak Berhenti Melihat Ku Seperti Itu Jim! Kau ini menjijikan sekali" omel seokjin, dia langsung memakan makanan nya.

"Akhir nya kau nurut juga" kekeh jimin. " seperti nya cara ini bisa menjadi senjata kalau kau susah di atur" lanjut jimin.

"Ku bunuh kau sampai berani melakukan itu lagi!" ancam seokjin sambil mengunyah makanan nya.

Jimin dan seokjin langsung memutar mata nya dengan malas, mereka juga menghela nafas kasar setelah melihat The boys yang berjalan ke arah mereka.

"Aigoo bertemu lagi di sini" kata jungkook, dia duduk di sisi meja sambil menaikan kaki nya ke arah seokjin.

Dia sengaja memancing emosi seokjin, tapi seokjin tidak terpancing dan malah tersenyum dengan ekspresi mengejek.

"Kau mau turun kan kaki mu atau ku tusuk kaki mu dengan ini" seokjin menunjukan garpu yang dia pegang.

"Kau berani melakukan nya?"- jungkook.

"Kenapa tidak? Membunuh mu pun aku berani" sahut seokjin dengan seringaian nya.

"Turun kan kaki mu sekarang!" tegas seokjin dengan tatapan tajam dan terlihat menyeram kan.

Jungkook yang melihat tatapan seokjin perlahan menurunkan kaki nya. Setelah nya dia melihat seokjin dengan remeh.

"Tidak usah melihat ku seperti itu! Apa kau lupa kau kemarin hampir mati? Eoh!" Ejek jungkook.

Seokjin terkekeh, setelah nya dia berdiri dan melihat jungkook tak kalah remeh.

"Eung..kalaupun aku mati setidak nya aku bukan pecundang, apa kau lupa kau menyerang ku dengan senjata?

"Looser..." Ejek seokjin seraya mengangkat jari tengah nya tepat di depan wajah jungkook, dia juga tersenyum smirk dengan ekspresi mengejek.

"Kau benar benar mau mati ya?" kesal jungkook, dia maju untuk menyerang seokjin, tapi jimin langsung beranjak dari duduk nya dan berdiri di depan seokjin.

"Kau mau menyakiti seokjin? Lawan aku dulu!" kata jimin, dia menatap jungkook dengan tajam.

"Wah...kau menjadi tameng nya sekarang?" kekeh jungkook, setelah nya dia melihat taehyung.

"Tae, seperti nya kau yang harus menghadapi nya! Dia ini kan sepupu mu, jadi urus saja dia!" titah jungkook pada taehyung yang berdiri di samping nya.

"Tae, majulah dan hadapi jimin! Beri dia pelajaran karena sudah menghianati the boys" lanjut yoongi.

Taehyung mengangguk, setelah nya dia berjalan dan berdiri di depan jimin.

"Pergilah dan jangan ikut campur!" titah taehyung, tapi jimin hanya mencebik tidak perduli.

"Kau mau memukul ku dan membela geng brengsek seperti itu tae? Kau mau menghajar saudara mu demi geng seperti itu?" sahut jimin dengan kekehan mengejek.

"Jim, sudah lah tidak usah ~ "- seokjin.

"Diam Jin! Kau Yang Tidak Usah Ikut Campur! Karena Ini Urusan Ku Dengan Nya" tunjuk jimin pada taehyung.

"Sepupu ku" lanjut jimin, dia melihat taehyung dengan tajam.

"Ingatlah tae, kita akan menjadi orang baik kalau berteman dengan orang yang tepat

"Jadi berhentilah membela mereka dan bergabung lah dengan ku" ajak jimin, dia melihat taehyung menunggu jawaban.

Yoongi menggeleng seraya tersenyum remeh, setelah nya dia menepuk pundak taehyung.

"Tae, kau mau melawan nya atau bergabung bersama nya dan menjadi penghianat?" - yoongi.

Taehyung terkekeh mendengar pertanyaan yoongi, setelah nya dia melihat jimin dengan senyum miring.

"Kau ini bicara apa yoon? Sudah pasti aku akan memilih ~ "- taehyung.

"Kau ini bicara apa yoon? Sudah pasti aku akan memilih ~ "- taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SORRY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang