ALTARIO-17

292 9 8
                                    

Happy reading

-—–—-

Hari ini tepat di hari Minggu, dimana harinya untuk ber istirahat. Baik untuk pelajar dan pekerja. Biasanya di hari Minggu, banyak keluarga yang berkumpul ada juga yang pergi ke tempat wisata untuk menghabiskan hari liburnya. Ada yang berlari pagi, dan ada juga yang asik rebahan di rumah.

Alya, Alta dan Ghea kini tengah berada di taman yang biasanya di gunakan untuk berlari pagi. Kini ketiganya sedang beristirahat, dengan meminum air kemasan botol plastik, yang tadi sempat di belinya di warung terdekat.

"Gilaaa, saking lamanya enggak lari pagi, badan gue encok semua," keluh Alya, sembari meregangkan ototnya.

Alta mendelik. "Siapa suruh rebahan aja kerjaannya,"

"Biarin, rebahan enak!"

"Kayak ada yang ngomong, tapi siapa ya?"

Alya yang sudah geram, lantas menjabak rambut sang Abang.

"argghhh!" ringis Alta tertahan.

"Udah ih! Kalian ribut terus!" lerai Ghea.

Akhirnya mereka berhenti berdebat, dan melanjutkan istirahat nya.

Mata Ghea tak sengaja menangkap seseorang yang dirinya kenal. Iya, adiknya, Cira bersama kedua temannya, Amel dan Riri.

Tak sengaja mereka kontak mata, Ghea lebih dulu memutuskan kontak mata tersebut. Sedangkan Cira menyeringai. Mengajak kedua temannya, untuk mendatangi Ghea.

"Haii kak! Oh ini yah? Anak yang gak tau diri, ninggalin orang tuanya di rumah, dan dia enak-enakan di rumah orang?" sindir Cira, bersedekap dada.

Sebenarnya Cira tak masalah Ghea pergi. Pasalnya semenjak Ghea pergi, dirinya selalu menjadi sasaran ibunya, ketika sang ibu emosi, dan dia menjadi pengganti Ghea untuk mengurusi rumah.

Alta yang kenal dengan adiknya Ghea ini kesal. "Eh! Orang tua Lo yang bejat!"

Cira memandang Alta genit. "Diem dulu ya ganteng,"

Alya menahan tawanya. Kan malu, masalahnya sekarang sedang ada drama kalo ketawa kan merusak suasana, lebih baik dirinya pendam.

"Najis!" ucap Alta.

"Kok Lo diem aja si? Oh karna udah hidup enak Lo malah lupain Ibu Lo? Tega banget jadi anak," ujar Cira sembari geleng-geleng kepala.

Ghea menggeleng kuat. "Enggak! Gue gak pernah lupain ibu!" bantah Ghea.

"Kalo Lo gak lupain ibu? Pulang dong, jangan malah enak-enakan di rumah orang," Cira memancing Ghea untuk pulang, bukan karna apa, dirinya ingin menjadi ratu kembali, sebab malas sekali untuk bersih-bersih rumah.

"Oke! Gue bakal pulang!"

Alta dan Alya melotot. "Eh! Gak! Ghe Lo di rumah kita aja!"

Alya mengangguk menyetujui, "iya bener!"

Ghea tersenyum. "Kayaknya emang waktunya gue pulang, udah lama gue bebanin kalian,"

ALTARIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang