Seusai matahari tenggelam, telah tergantikan oleh rembulan. Mereka berlima memutuskan untuk makan di restauran terdekat, untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.
Setelah mengisi perut, Alya mengusulkan untuk menikmati malam di pinggiran pantai. Sama seperti tadi, duduk di hamparan pasir putih menatap air laut dan desiran ombak yang cukup tinggi.
"Habis ini kalian pada mau lanjut ke mana?" tanya Bintang menatap ke empat sahabatnya.
"Hemm, gue kayaknya mau lanjut kuliah ke Korea, di suruh ayah gue," jawab Alta, lirih di akhir kalimat.
"Gue mau di sini aja," Kenzi menyahuti.
"Kalo Lo Al?"
"Gue juga di sini, gak boleh sama ayah gue jauh-jauh," balas Alya.
"Lo Ghe?"
"Gue gak tau," jawab Ghea sembari menggelengkan pelan.
"Dan kalian gak ada yang nanyain gue?" tanya Bintang menatap mereka sok kaget. Lalu mendramatis memegang dadanya, "sakit hati gue..."
"Alay najis," cibir Kenzi.
"Ish! Gue mau ngikut bokap gue ke Amrik. Yahh jauh sama kalian dehh," Bintang menatap sendu.
"Oh, gue sih seneng jauh-jauh dari manusia aneh kaya Lo,"
"Sialan Lo Al!"
Mereka tertawa terbahak-bahak, senang sekali membuly Bintang.
-♡
Kini di pinggir pantai hanya menyisahkan Alta dan Ghea, yang lainnya memutuskan untuk ke hotel lebih dulu.
"Ta? Kapan kamu pergi ke Korea?" tanya Ghea menghadap Alta.
Alta dan Ghea sudah sepakat untuk merubah kosa kata mereka menjadi aku-kamu. Katanya sih biar kaya pasangan pada umumnya.
"Kenapa, hm? Takut yah aku pergi," godanya dengan menaik turunkan alisnya.
Ghea mencebik kesal, "ishh yang bener Altaaa!" Ghea memukul pelan lengan Alta.
Alta mengaduh sakit, sembari mengusap bahunya pelan. Walaupun tidak terlalu sakit, Alta hanya mendramatis.
"Iya-iyaa. Aku berangkat kira-kira satu mingguan lagi,"
Wajah Ghea mendadak lesuh. Alta dapat melihat perubahan awajah Ghea. Menarik Ghea membawanya ke pelukannya.
"Jangan sedih gitu doong, aku di sana bentar doang kok, paling sekitar 3 tahun. Nanti kalau aku udah pulang, aku janji bakal lamar kamu. Tunggu aku ya?" Tanya Alta sembari mengelus punggung Ghea lembut.
Ghea semakin merapatkan pelukannya. Alta merasakan itu.
Tanpa Alta sadarai, air mata Ghea turun.
Melepas pelukan tersebut, menghapus air matanya Ghea tersenyum. "Iya, aku bakal tunggu kamu,"
'Aku gak bisa janji Ta...'
-♡
Kini beralih kepada pasangan Frendzone. Iya, Kenzi dan Alya.
Kedua insan berbeda jenis itu duduk di bawah pohon kelapa, letaknya tak jauh dari gedung Hotel yang mereka inapi.
"Ngapain Lo bawa gue kesini?" tanya Alya menatap heran Kenzi. Kenzi tampak seperti memikirkan sesuatu, terlihat dari wajahnya yang gelisah.
"Woiii," Alta mengibaskan tangannya di depan wajah Kenzi.
Kenzi tersadar, lalu menoleh kepada Alya.
"G-gue mau ngomong,"
Kening Alya mengerut, "ngomong tinggal ngomong,"
"Emmm, a-anu,"
"Anu apaan?"
"I-itu a-anu,"
"Lo kenapa jadi gagap sii, dahlah gue ngantuk," Alya bersiap untuk berdiri, secepat kilat Kenzi menahan tangan Alya.
"Gue suka sama Lo, mau ya jadi pacar gue," pipi hingga telinga Kenzi memerah, menahan malu. Untung di sini lumayan gelap, jadi wajah merahnya tak terlalu terlihat.
Alya mengerjap terkejud, dengan mulut terbuka sedikit. Sumpah demi apa?! Kenzi nembak gue?!! Rasanya Alya ingin sekali teriak. Tapi ia harus menjaga imagenya.
Ingin tertawa saat melihat Kenzi yang tampak malu-malu. "Coba sekali lagi bilang," goda Alya.
"Udah cepetan, mau gak?"
Alya benar-benar sudah tidak tahan. Kenzi lucu sekali, terlihat dari gaya bicaranya sangat kaku.
"HAHAHAHHAA," Alya menyemburkan tawanya.
"Kok Lo ketawa?!" Kenzi tak terima, demi apapun Kenzi mati-matian menahan rasa malunya, dan ini? Alya malah mentertawakannya?!
"Hahaha, iya-iya. Sumpah lo nembak gue lucu banget,"
"Emm, gimana ya? Gue terima apa enggak ya??" Alya kembali menggoda Kenzi.
"Di terima enggak, tetep jadi pacar gue,"
"Dih maksa,"
"Gue terima aja deh, kasian muka Lo udah kaya kepiting rebus,"
Kenzi tersenyum kecil, kemudian menarik Alya kepelukannya. Memeluk dan menggoyangkan badan Alya kekanan dan kekiri.
"Woyy gue pengap!!" pekik Alya tertahan.
"Diemm! Gue lagi seneng ini!"
Kenzi kembali menggoyangkan badan Alya, lalu mengangkat Alya, menggendong koala. Menatap Alya pekat.
"Gue demi Lo ngomong panjang. Janji jangan tinggalin gue, terus bareng," ujar Kenzi serius.
Alya mengangguk semangat. "Lo juga jangan dingin-dingin sama gue,"
"Gak janji, tapi di usahain,"
Kenzi menurunkan Alya, lalu mengajak Alya untuk berkeliling di pantai sebentar.
Bintang menyaksikan adegan itu dari kejauhan. Tersenyum masam. "Gini amat dah gue. Berarti gue sendirian dong yang jomblo? Ya Allah jauhi hamba dari yang namanya pacaran, kalau bisa langsung sat set nikah, aamiin,"
-♡
Yang mau daftar jadi cewenya Bintang bisa ya, HAHAHA
jujur yaa, aku nulis ini sambil senyum-senyum, apalagi adegan Kenzi sama Alya😭
jangan lupa klik bintang di bawah ini yah
love you kalian 💗
28/Maret/2022
Senin, 15.20 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARIO [END]
Teen Fiction-Squel dari REVANIA- "Titik tertinggi mencintai adalah, mengikhlaskannya." ~ Alta Kalau mau baca, baca dulu cerita REVANIA. Altario Fariq Xavier, Anak dari Revan dan Vani. Mempunyai kembaran Aliya Fani Xavier. Cinta pada pandangan pertama? Itu yang...