Capt ini agak emosi ya
bacanya harus santai 😭Happy reading 💖
-—–—-
BRAK!
Alta memukul meja kantin. Seluruh atensi mendadak menoleh ke arahnya. Bisa di lihat Alta tampak menahan emosinya.
"Lo apa-apaan sih bang?!" sentak Alya.
Alta menatap tajam kembarannya. "Bacot Lo!"
Lalu menolehkan matanya ke Ghea. Ghea yang di tatap pun bingung, apa salahnya?
Mengalihkan pandangannya lagi ke anak laki-laki, yang katanya adekel. Mencengkeram kerah bajunya, hingga adekel tersebut berjinjit. "Lo jangan main-main sama gue Bangs*t!"
"Apa salah gue anj!"
"Lo udah duduk Deket Ghea!"
"Alta! Lo kenapa si?! Terserah dialah! Mau duduk Deket gue gek, mau sama siapa juga!"
Adekel tersebut tersenyum. Sialan! itu memancing emosi Alta.
Alta menatap tajam adekelnya itu. "Jangan deket-deket sama Ghea! Ghea itu cewek gue!"
Seisi kantin yang mendengar itu mendadak melotot. Mereka gak salah denger kan? Ghea? Dirinya syok, apa tadi cewenya? Mimpi kali Alta.
"Mimpi Lo! Gue bukan cewek Lo Alta!"
"Oke! Sekarang Lo cewek gue."
HAH?
"Gue gak mau!"
"Gue gak peduli! Dan buat lo! Gue bilangin sekali lagi, jangan deket-deket Ghea! Masi adekel jangan betingkah! Apalagi Lo anak baru." Peringat Alta.
Adekel itu pun mengangguk takut. Alta melepaskan cengkraman kerah adekel itu. Adekel tersebut berlari meninggalkan kantin.
Alta langsung menarik lengan gadisnya, Ghea. Ke roftop, mungkin mereka berdua akan bolos di jam pelajaran ke dua, karna sebentar lagi bel.
Sesampainya di roftop, Ghea menarik tangannya. "Apa maksud Lo?"
Alis Alta naik sebelah. "Yang mana?" tanyanya.
"Gak usah pura-pura b*go anj!"
"Serius, yang mana?"
"Yang bilang gue cewek Lo? Segala ngelarang Raya itu buat Deket gue?"
"Ooh, namanya Raya? Kenapa? Lo gak terima kita pacaran?"
"Gak! Gue gak terima!" tolak Ghea keras.
"Tapi gue gak peduli,"
"Altaa! Lo itu Bangs*t! Lo itu brengs*k Altaa!" teriak Ghea di depan wajah Alta.
"GAK USAH BACOT GHEA! GUE UDAH NAHAN BUAT ENGGAK BENTAK LO!" Alta yang memang sejak tadi sudah emosi, di tambah Ghea meneriaki nya.
Ghea yang di bentak pun terdiam. Matanya memerah, gadis mana yang mau di bentak? Apalagi sama laki-laki yang hampir Ghea percayai.
Sudah tak tahan, air matanya mengalir di pipi putihnya. Menatap Alta sendu. "Salah gue nolak Lo, Ta?" tanyanya lirih.
Alta terdiam, menatap gadisnya menangis membuatnya merasa bersalah. Menarik Ghea kepelukannya, Ghea sempat memberontak, namun Alta mengelus punggung Ghea, membuat gadis itu berhenti memberontak.
Terjadi keheningan, Isak tangis Ghea pun sudah berhenti.
Ghea merasakan nyaman di dalam dekapan Alta.
Alta melepaskan pelukan mereka, memegang pundak Ghea, menatap dalam mata sendu gadis itu. Menatap dalam, mengabsen setiap inci di wajah Ghea. Sangat Cantik.
"Ghe... maafin gue udah bentak Lo, gue gak bermaksud... maaf, gue terlalu egois, iya gue emang cowo bajing*n, cowo brengs*k, maaf, maaf," lirih Alta, tatapannya menjadi sendu.
Air mata Alta mengalir dari matanya. Peduli setan, Alta sudah menyadari bahwa dirinya salah. Lelaki brengs*k kan sudah membentak perempuan? Bahkan Revan tak pernah mengajarinya membentak perempuan. Revan mengajarinya untuk lembut kepada perempuan.
Karna Revan bilang, kasar kepada perempuan, sama aja seperti kamu kasar kepada ibu mu, adik mu atau kakak mu.
"Gue gak mau, cewe yang gue suka di ambil orang Ghe, sebelumnya gue gak pernah kayak gini, maaf." Alta melanjutkan ucapannya. Kepalanya menunduk, menghapus air matanya yang terus mengalir.
Mendongakkan kepalanya lagi, menatap mata Ghea kembali. "Maaf, gue sayang banget sama Lo, gue cinta, gue udah jatuh terlalu dalam sama Lo... Mau ya jadi pacar gue?"
Jantung Ghea sejak tadi berdetak cepat. Dirinya juga merasa nyaman, apa Ghea juga sudah jatuh kepada Alta?
Ghea terkekeh kecil, menghapus air mata Alta. "Udah gede nangis, cengeng,"
Kemudian Ghea mengangguk. Alta yang melihat itupun matanya berbinar. "Really?"
Ghea mengangguk. Alta kembali mendekap Ghea, rasa emosi kini terganti dengan rasa senang.
Cup!
Alta mencium pipi Ghea. Ghea melotot. "Jangan cium-cium, Alta!"
Alta tertawa keras, hingga matanya menyipit. Ghea yang melihatnya pun terpesona, gimana enggak?
"Tau kok gue ganteng,"
"Pede amat!"
"Emang ganteng kok! Lebih ganteng lagi dari pada si Rayap,"
"Rayap?" tanya Ghea.
"Iya, adekel songong itu,"
"Eh! Gak boleh rubah-rubah nama orang!"
"Ooh, belain dia, dari pada Pacar sendiri?" Alta menekankan kata Pacar.
"Geli tau Ta!"
Alta dan Ghea duduk lesehan, dengan Ghea yang menyandar kepalanya di dada bindang Alta. Tangan kanan Alta mengelus Surai rambut Ghea. Jangan lupa tangan mereka yang saling menggenggam.
Serasa dunia milik berdua, yang lain ngontrak..
-—–—-
Hehe akhirnya jadian😁😆
Lagi mood nulis nihh, makanya hari ini double up!!
Kayaknya beberap capt selanjutnya bucin terus deh😆😆
Kasih aku semangat, dengan cara follow akun aku, vote di setiap Chapter, and komen, komen next aja gpp 😬
ok byee!
18/01/2022
Selasa
18.54
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARIO [END]
Teen Fiction-Squel dari REVANIA- "Titik tertinggi mencintai adalah, mengikhlaskannya." ~ Alta Kalau mau baca, baca dulu cerita REVANIA. Altario Fariq Xavier, Anak dari Revan dan Vani. Mempunyai kembaran Aliya Fani Xavier. Cinta pada pandangan pertama? Itu yang...