about the friends

709 50 0
                                    

remember when the sun is shining, and the moon is lighting.

*






Bukankah liburan adalah salah satu kebahagian yang tidak tertandingi?

tetapi, jika liburannya hanya dihabiskan dirumah, bagaimana bisa mereka yang sedang diliburkan itu merasa senang?

seperti renjun contohnya, hari ini ia kembali hanya menonton story teman-temannya yang sedang membagi moment liburan mereka.

"AAAAAAA MOMMYYYY AKU MAU LIBURAN!" teriak renjun, karena sumpah ia bahkan ingin main kekuar saja tidak diperbolehkan oleh orangtuanya.

seperti tuli, sang ibu bahkan tidak menghiraukannya yang sudah sangat butuh liburan.

"MOMMYYYY! IH AKU MAU LIBUR—"

"ngapain sih kak? berisik banget?!" entah datamg darimana, sang adik kini dengan wajah tanpa dosa hanya duduk disebelahnya sambil meminum susu yang dibuatkan sang ibu.

"dek, keluar ayo." ajak renjun.

"dih, orang aku mau tiduran aja dirumahhhhh hahahhahahaha."

wajah renjun memasam, dia menatan kesal sang adik yang malahan memasang wajah lucu.

"TAROOOOO, IH TUMPAH!" teriak renjun, bagaimana tidak berteriak jika sang adik malah menyodorkannya susu yang sedang diminum?

"renjunie, stop teriak-teriak!" kata sang ibu, lantas ia duduk di sofa tepat didepan sang anak.

"kita akan liburan, kalau kamu mau menunggu sebentar lagi. kakak tau, adek juga tau, kalau papa kalian masih belum selesai ngurus kerjaannya. jadi kakak, mommy mohon kakak harus sabar nunggu sebentar lagi, ya?"

jika sang ibu sudah sangat soft seperti ini, yang renjun rasakan hanyalah rasa bersalah karena sudah berteriak tadi.

"tapi aku keluar aja gaboleh sama mommy." tapi berakhir ia kembali mengeluh.

"bukan ngga boleh, tapi mommy selalu tanya kamu kan 'kamu mau keluar sama siapa?' 'kamu rmangnya mau kemana?' tapi jawaban kakak apa? kakak justru bilang ngga tau, kalo begitu yang salah mommy atau kakak?" tanya sang ibu.

"kakak." jawab sang adik dengan polos.

"sama taro deh, ya dek ya?!" ajak renjun, sedikit memaksa. ah bukan, sebenarnya dia benar benar memaksa sang adik.

"ngga mau!"

bahu renjun melemas, "emangnya ngga boleh kalo aku cuma jalan jalan aja tanpa tujuan?"

sang ibu justru menggeleng, "kamu ngga bisa kaya begitu, sayang. berjalan tanpa tujuan sama aja kamu ngga punya pendirian. mamah maunya kamu tau mana yang mau kamu kunjungi, dan sama siapa kamu mau kesana."

"nanti aku coba ajak haechan dan nana kalau begitu."

"kalo kak nana ikut, aku ikut."

mari kita kenalkan adik renjun, anak manis dari yang termanis. ah tidak, sebenarnya ia biasa saja. tapi semakin tumbuh, bukannya semakin tua justru semakin seperti anak kecil. tidak jauh berbeda dengan renjun.

second love; markhyuck x nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang