12. Toxic Parents, Toxic Family

2K 281 15
                                    

12 November, hari yang patut di catat sebagai hari terburuk dalam hidup seorang Roseanne Lee.

Hari dimana keluarga mereka harus mengunjungi rumah besar, alias rumah kedua orangtua Donghae dan hari dimana Jasmine jatuh sakit. Mau tak mau, Rosé harus pergi bersama kedua orang tuanya, tanpa Jasmine.

"Mi, jaga diri ya. Atau perlu gue telponin Lisa?" tawar Rosé.

"Gue nggak papa Ce. Lagian gue udah gede, bisa jaga diri. Mau sampai kapan gue bergantung sama orang lain terus?" ucap Jasmine.

"Yaudah, gue tinggal ya. Kala ada apa-apa telpon aja" ucap Rosé.

"Iya. Semangat!" ucap Jasmine.

Rosé tersenyum. Ia harus semangat untuk berperang dengan nyinyiran keluarganya.

📍Grandparents' House

"Wajar dong. Sekolah di Barcelona nggak sama kayak di Seoul" ucap Kang Seol, ibu Donghae.

"Papa itu inginnya semua cucu Papa belajar di luar negeri" ucap Lee Se Hyung, ayah Donghae.

"Iya Pa. Makanya aku kirim Seola ke luar. Pendidikan disini masih kurang ketimbang di luar" ucap Lee Haera, kakak Donghae.

"Kak Donghae harusnya kirim Rosé sama Jasmine keluar juga. Pendidikan disana bagus loh kak. Kalau kakak nggak ada uangnya, aku—"

"Buat apa? Buang-buang uang aja kirim anak itu ke luar negeri" potong Sehyung.

"Pa" tegur Donghae.

"Papa benar, kan? Buat apa mengeluarkan uang untuk anak yang—"

"Papa!" pekik Tiffany.

"Kita udah sepakat untuk nggak peenah membahas hal itu lagi dikeluarga ini. Apalagi sampai anak-anak tau" ucap Tiffany.

"Bagaimanapun, Papa nggak bisa terima mereka seperti Papa terima Seola" ucap Sehyung.

"Rosé dan Jasmine itu anak aku. Sejak mereka masih dikandungan, sampai akhir hayat mereka" tegas Donghae.

Suasana menjadi tegang karena perdebatan mereka.

"Pa, Kak Donghae dan Kak Fany benar" ucap Haera.

"Mama nggak mendidik kamu untuk jadi seperti ini Donghae. Seharusnya kamu turutin Mama untuk cari perempuan yang lebih baik" ucap Kang Seol.

Suasana hening sampai Sehyung kembali buka suara.

"Minggu depan peringatan 1 tahun kematian Daejung, kan?" tanya Sehyung.

Haera tersenyum kecut dan mengangguk.

"Anak Mama kuat kok" Kang Seol menepuk pundak putrinya.

"Iya Ma" ucap Haera.

Daejung adalah suami Haera yang meninggal pada 19 November tahun lalu.

"Kamu hebat bisa menjaga Seola sendirian selama ini" puji Sehyung.

Donghae hanya meneguk airnya dan menatap ke arah jendela. Sedangkan Tiffany menunduk lelah.

Disisi lain, Seola dan Rosé kini berada di ruang belajar tempat cucu keluarga Lee biasa berkumpul.

"Gimana sekolah lo disini?" tanya Seola.

"Baik kok. Lo sendiri?"

"Well, Barcelona nggak seburuk itu. Coba aja orang tua lo punya uang. Pasti lo juga bisa sekolah di luar" ucap Seola yang entah apa tujuannya.

"Gue belum tertarik sekolah diluar" ucap Rosé.

"Tertarikpun lo nggak ada uangnya. Bagus deh, jangan terlalu tinggi harapan lo" ucap Seola sambil memainkan HPnya tanpa menatap Rosé.

Rosé mengangguk dan tersenyum.

"Kenapa? Tersinggung?" tanya Seola sambil melirik Rosé.

"Nggak kok. Lo bener. Gue nggak bisa dapat apa yang gue mau" ucap Rosé.

"Seenggaknya lo punya Jasmine. Dan lo nggak pernah dikata-katain karena lo nggak punya Papa. Gue iri sama lo yang punya keluarga lengkap" ucap Seola terus terang.

"Do you even know me?" tanya Rosé sambil menatap Seola.
(Apa kamu mengenalku?)

"Well, you're my cousin. I know you" jawab Seola.
(Kamu sepupuku. Aku tau kamu)

"Dan sejak dulu, lo nggak pernah berubah. Lo selalu bikin malu gue. But it's okay now, gue udah bergaul dengan orang yang layak dengan gue dan jauh dari parasit kayak lo dan adik lo" ucap Seola.

"Lo bener kok. Gue emang parasit buat keluarga lo. Gue tau lo nggak terima Tante Haera baik ke gue" ucap Rosé.

"Maka dari itu seharusnya lo sadar! Jangan lagi nunjukin raut sok polos dan baik lo didepan Mama gue demi uang!" bentak Seola.

"Seola, gue nggak pernah sok polos atau sok baik ke Tante Haera" ucap Rosé.

"Lo sama aja kayak pengemis tau nggak? Bedanya lo mengemis ke keluarga lo sendiri. Gue juga dengar rumor dari Mina, temen gue pas SD, lo godain anak pemilik maskapai penerbangan ya? Lo emang bibit-bibit wanita penggoda sih" ucap Seola sambil menatap remeh Rosé.

"Seola. I used to think about being jealous of you, but now I feel sorry for you" ucap Rosé.
(Aku selalu berpikir untuk iri padamu, tapi sekarang aku kasihan padamu)

"What? Feel sorry for your self, poor girl" ucap Seola sambil menabrak bahu Rosé dan keluar dari sana.
(Apa? Kasihani dirimu sendiri, gadis miskin)

"Feel sorry for myself? I always do that" ucap Rosé yang sukses menahan pergerakan Seola.
(Kasihani diriku sendiri? Aku selalu melakukan itu)

"I always thought of giving up on my pathetic life. Why can't I ever get what I want? Why was I born in this toxic family? And, why am I always treated this shity? Can I be happy?" ucap Rosé dengan suara bergetar.

(Aku selalu berpikir umtuk menyerah dengan hidupku yang menyedihkan. Kenapa aku tidak pernah mendapat yang aku inginkan? Kenapa aku lahir dikeluarga toxic ini? Dan, kenapa aku selalu diperlakukan seburuk ini? Bisakah aku bahagia?)

"You don't know me and will always like that" ucap Rosé sambil mengusap pipinya yang basah karena air mata dan melewati Seola begitu saja.
(Kamu tidak mengenalku dan akan selalu begitu)

"Crazy bitch" umpat Seola sambil menatap punggung Rosé sinis.

"Disgusting" gumam Seola.




Perilakumu mencerminkan keluargamu.

Itu cocok banget buat Donghae. Kenapa Donghae sampai setoxic itu? Karena keluarganya emang udah toxic.

Maaf ya baru bisa update😭

Sekian, makasih udah baca, jangan lupa vote!

ROSEANNE | Jaerose ft. JunHo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang