23. There's A Heart That Must Be Free

1.4K 225 0
                                    

"Ayo pulang" ucap Tiffany dengan senyumannya.

Rosé dan Jasmine mengangguk dan mereka keluar dari ruang pengadilan.

Hari ini, tepat seminggu sebelum natal tiba, Donghae dan Tiffany resmi bercerai yang kemudian mereka akan memulai kehidupan masing-masing, kehidupan yang baru.

"Mama lega?" tanya Rosé.

Tiffany mengangguk.

"Bagus deh" ucap Jasmine.

"Rosé, Jasmine. Ayo, kita mulai hidup baru, hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya kita bertiga. Mama, Rosé, dan Jasmine. Okay?" ucap Tiffany sambil menatap kedua anaknya.

Keduanya mengangguk.

Rela? Tentu saja tidak! Anak mana yang rela orang tuanya cerai? Ada rasa sesak yang ditutupi oleh seulas senyum.

"Ayo pulang" ucap Tiffany.

"Kalian pulang dulu aja. Aku mau keluar bentar" ucap Rosé.

Tiffany mengangguk.

"Ma, Jasmine juga mau ketemu teman Jasmine. Nggak papa, kan?" tanya Jasmine.

"Oh gitu. Yaudah nggak papa. Kalau gitu Mama langsung ke kantor aja, kita ketumu dirumah ya. Hava a nice day" ucap Tiffany dengan senyumnya.

Rosé dan Jasmine melambai ke Tiffany.

"Mau ke rumah Jaehyun, Ce?" tanya Jasmine.

"Ke apartemen Jaehyun. Lo kemana?" jawab Rosé.

"Ketemu June" ucap Jasmine.

"Yaudah gue duluan ya Mi" pamit Rosé.

"Okay. See you!" ucap Jasmine.

Jasmine melangkahkan kakinya ke bawah pohon untuk menunggu June menjemputnya.

"Papa, Jasmine kangen" gumam Jasmine sambil menunduk.

Sejak memutuskan untuk bercerai, Donghae jarang pulang. Dan sekalinya pulang, Donghae nggak pernah nemuin si kembar.

Jasmine mendongak saat melihat sepatu seseorang di seberangnya.

"Buat lo" ucap June sambil memberikan sebatang coklat.

"Thanks" Jasmine meraih coklat itu.

"Ini emang basi sih, gue tau lo nggak baik-baik aja. Tapi, lo nggak papa?" tanya June.

Detik itu, tangis Jasmine pecah.

June menghela napasnya dan duduk di samping Jasmine, memeluk tubuh bergetar gadis itu.

June nggak ada ngomong apapun, cuma membiarin Jasmine nangis dipelukannya.

"Gue nggak baik-baik aja. Anak mana yang baik-baik aja setelah orang tuanya cerai" ucap Jasmine.

June mengangguk.

Setelah sekitar 15 menit menemani Jasmine menangis, kini June mengusap air mata Jasmine.

"Lapar nggak?" tanya June.

Jasmine mengangguk.

🍑🥀

Ting! Tong!

Rosé memencet bel di apartemen Jaehyun. Kenapa Jaehyun pindah ke apartemen? Karena Suho ada flight ke Belanda dan Yoona harus pergi ke Barcelona untuk urusan pekerjaan.

Jaehyun membukakan pintu dan mempersilahkan Rosé masuk.

"Udah makan?" tanya Jaehyun.

Rosé menggeleng pelan.

"Ayo makan" Jaehyun membawa Rosé ke meja makan.

"Capek ya?" tanya Jaehyun disela makan mereka.

"Nggak kok. Aku nggak papa" jawab Rosé dengan senyumannya.

Jaehyun hanya tersenyum menanggapi.

"Kadang kala, memang perlu menyimpan hati kamu ditempat yang aman. Dengan cara kayak yang kamu lakuin sekarang. Tapi kamu tau, hati yang terlalu lama disimpan, lama kelamaan bisa mati rasa" ucap Jaehyun sambil menggenggam satu tangan Rosé yang berada di atas meja.

"Kamu tau apa yang terjadi selanjutnya? Hidup kamu cuma bakal gitu-gitu aja. Datar aja, nggak ada gejolak emosi, baik itu bahagia atau sedih. Jadi orang yang selalu merasa kosong meskipun di isi kayak gimanapun. Orang yang nggak akan bisa merasa kenyang" lanjut Jaehyun.

"Kadang kala, kamu perlu membiarkan hati kamu mengeluarkan perasaannya. Ada sesuatu didalam diri kamu yang harus dikeluarkan sebelum nantinya membusuk di hati kamu. Itu cuma akan nyakitin diri kamu sendiri, Rosé" ucap Jaehyun.

Kini Jaehyun berdiri disamping kursi Rosé dan memeluk perempuan itu.

Tangis gadis itu pecah dan kini Ia menyempunyikan wajahnya diperut Jaehyun dan melingkarkan tangannya di tubuh cowok itu.

Jaehyun mengusap lembut rambut dan punggung Rosé.

"Aku harus gimana?" tanya Rosé lirih.

"Jalanin aja. Semakin keras kamu mikir gimana jalanin hidup, hidup bakal makin berat" ucap Jaehyun.

"Jangan terlalu sering menyembunyikan jati diri kamu dengan topeng. Don't be afraid to let them show, cause that's why I love you"

Tangis Rosé mulai mereda, namun masih tetap memeluk Jaehyun.

Jaehyun melonggarkan pelukannya saat tidak merasakan pergerakan dari Rosé.

Jaehyun tersenyum dan menggendong Rosé yang tertidur ke kamarnya.

Setelah membaringkan Rosé diranjang, Jaehyun duduk di kursi samping ranjang dan menatap wajah gadis itu.

"Kamu perempuan hebat, semangat sayang" ucap Jaehyun.

Jaehyun mengusap rambut Rosé pelan, dan mengecup keningnya sebentar.

"Selamat beristirahat" ucap Jaehyun sebelum beranjak meninggalkan Rosé dikamarnya.

Jaehyun menoleh pada HP Rosé yang berbunyi di meja makan.

Ada telepon masuk dari kontak 'Mama💞'

Jaehyun menatap sekilas dan memilih nggak angkat telepon dari Tiffany.

Menurut Jaehyun, nggak sopan aja sih angkat telepon orang lain tanpa izin. Meskipun pacar sendiri.

Kalau urgent, pasti nelpon lagi.





Chapter ini pendek ya:)

Kayaknya, setelah book ini tamat, aku bakal hiatus nulis dulu. Supaya nggak ngeghosting di book baru.

Maka dari itu, tolong jangan hapus book inu dari perpustakaan dulu meskipun udah tamat. Nanti book baru (rencananya shortbook dulu) bakal aku promosiin disini.

Tapi kalo nggak mau juga gapapa sih😅

Sekian, makasih udah baca+vote🥰

ROSEANNE | Jaerose ft. JunHo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang