19

384 46 8
                                    

Part ini dan selanjutnya adalah part paling penting. Karena semua pertanyaan dalam benak readers akan terjawab. Enjoy!

Bagai hilang di telan bumi, Taehyung tidak pernah muncul lagi di hadapan Jisoo. Entah di sekolah maupun di wilayah sekitar sekolah. Meninggalkan sejuta tanya meski kelegaan hati Jisoo lebih besar, ia tidak perlu menahan ketakutan seperti biasanya di saat mereka masih seringkali bertatap muka.

"Taeyong," panggil Jisoo lirih.

"Sebenarnya apa hubunganmu dengan Lisa?"

Taeyong paham bahwasanya Jisoo mempertanyakan hal ini bukan hanya berasal dari rasa penasaran gadis itu. Tapi juga mendengar dengan jelas nama Lisa keluar dari mulutnya sebelum mereka berangkat. Kira-kira sepuluh menit yang lalu dan kini ia harus mengenyahkan sejenak rasa penasaran Jisoo karena mereka telah sampai di tujuan, rumahnya.

"Nanti kuceritakan. Kau bisa turun sendiri, kan?"

"Tentu."

Di dahi Jisoo muncul lipatan kala melihat sebuah rumah sederhana di tengah hutan. Tentu ia merasa aneh, mengapa bisa ada rumah di tengah hutan? Namun, ia mengenyahkan pikiran itu karena sekarang yang justru sedikit mengganggunya adalah ada banyak perempuan dan laki-laki berpakaian sangat sederhana. Para lelaki tanpa atasan, memperlihatkan tubuh kekar dengan kulit eksostis. Sedangkan para wanita dengan jumlah tak lebih dari sepuluh orang hanya menggunakan crop top, sebagian lagi mengenakan tanktop.

Presensi seorang pria yang melangkah mendekati mereka berhasil mengalihkan tatapan bingung Jisoo pada Taeyong di sebelahnya. Ia tahu bahwa sejak ia ada di sana, pria yang tidak ia ketahui itu berdiri menatapnya dengan tatapan tidak suka. "Tom? Kau membantah kami?"

Jisoo balik melirik saat sebuah pertanyaan diajukan dengan nada tidak ramah sama sekali. Celana pria yang Jisoo kira berusia kepala empat tersebut benar-benar kotor dengan lumpur yang mengering. Lalu ia melihat respon Taeyong, ia seketika mengerjap cepat. Tak nampak di nertranya sosok werewolf yang barusan ia tunggangi, justru kini ia melihat Lee Taeyong, salah satu casanova sekolah.

"Memancingnya ke sini sebelum bulan purnama. Aku memang sengaja, tapi bukan maksudku untuk berkhianat." Jisoo diam memperhatikan sementara Taeyong memasang tampang serius di sampingnya. "Kita semua tahu kekuatan sihir kita melemah. Jauh lebih lemah daripada klan vampir. Siap atau tidak, kita harus menghadapinya. Bukankah ini memang waktunya, ?"

"Lebih tepatnya bunuh diri. Membiarkan markas ini diketahui klan vampir dengan mengajak mate-nya."

"Oke. Aku anggap Paman Marvin belum paham." Taeyong berusaha mendinginkan suasana. "Gadis ini punya sesuatu yang tidak kita miliki." Ia mendekatkan tangannya pada leher Jisoo. "Kalian pasti tidak asing dengan kalung ini, pemberian nenek moyang Zaoui Baerava."

"J-jadi dia benar-benar reinkernasi Alessandra?" Suara Yoanna menginterupsi semua tatapan yang mengarah pada benda kecil di leher Jisoo. Raut terkejut seketika muncul di wajah semua massa klan werewolf.

Tanpa terkecuali, termasuk Marvin Choi dan Yoanna, tunduk dengan bersimpuh di atas satu lutut menyentuh tanah dan yang lain menyangga sebelah tangan. Serempak mereka mengucapkan, "Selamat datang, Alessandra Hermione Baerava."

Kim Jisoo yang terkejut hanya mampu memundurkan langkah sembari mengerjapkan matanya cepat. "S-sebentar. Ini ada apa sebenarnya? Mate? Zui? Reinkernasi? Aku tidak mengerti."

"Kim Jisoo!"

Belum sempat Taeyong memberi pencerahan atas kebingungan Jisoo, suara Michael mengalihkan atensi Jisoo sepenuhnya. Mereka berlari mendekat satu sama lain lalu mengikis rindu dengan sebuah pelukan hangat. Gadis itu menangis tersedu dalam dada sang ayah.

LURK (VSoo vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang