"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."
—
—[ 02. SEKOLAH BARU ]
Suasana makan malam hari ini cukup berisik karena ulah Alvar yang lagi-lagi cekcok dengan Abylla. Selalu saja meributkan hal-hal sepele, contohnya saja saat ini mereka berdua tengah ribut hanya karena sepotong ayam goreng.
"Abang, ini bagian aku! Abang, kan, udah makan banyak! Emangnya, masih kurang?" Abylla sangat kesal karena Alvar tidak mau mengalah.
"Aku masih laper, Abylla! Awas gih, ayamnya buat aku aja! Emangnya kamu nggak takut gendut makan banyak?" ujar Alvar meletakkan sepotong ayam goreng ke piringnya.
"Iihhh, Bang Alvar!!"
Albert dan Vania hanya memijit pelipis mereka melihat kelakuan keduanya yang selalu bertengkar. Tidak terhitung sudah berapa kali mereka bertengkar hari ini.
Tiba-tiba ayam tersebut sudah berpindah tempat dan di makan oleh seseorang. Alvar dan Abylla melongo melihat Alister memakan ayam goreng yang sejak tadi mereka perebutkan dengan santai.
"Kenapa?" tanya Alister dengan tampang tak berdosa.
"AYAAAM!!" seru keduanya melengking membuat telinga terasa pengang.
"Lagian kalian berdua berisik banget. Ganggu orang lagi makan aja. Udah, ayamnya sekarang buat gue. Udah di makan juga sebagian."
Alister kembali makan dengan wajah tak berdosanya. Alvar dan Abylla hanya bisa menghela napas melihat perjuangan mereka sia-sia.
"Gara-gara kamu!"
"Gara-gara Abang!"
Keduanya bersandar di sandaran kursi sambil menyalahkan satu sama lain.
"Kalian berdua kenapa sih selalu bertengkar seperti ini? Seharusnya malam ini kita makan dengan nyaman dan santai. Nggak ribut seperti ini," ucap Albert yang sedari tadi diam memperhatikan perdebatan kedua anaknya itu
"Aby duluan, Pa," ujar Alvar melirik Abylla.
"Kok aku sih? Abang lah, Lagian kenapa Abang nggak ngalah sih sama adik sendiri? Maunya menang terus."
"Ini tuh perjuangan antara hidup dan mati!"
"Alah, sok dramatis!"
"Suka-suka aku dong. Lagian kenapa kamu selalu rempong, sih? kayak emak-emak di pasar kaget aja."
"Aku nggak rempong, ya! Abang tuh, petakilan, beban!"
"Apa kamu bilang!"
"Sudah! Sudah! Jangan bertengkar lagi! Papa sama Mama pusing denger kalian berantem terus kayak gini!" Vania melerai keduanya. Kalau dibiarkan pasti urusannya akan panjang dan tidak akan berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAIR 2
Teen Fiction"I'm back for you, Queenzhinia." ~ Althair "𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖." **** Notes : Cerita ini adalah cerita flashback Alth...