[ 13 ] • KETUA GRIXEN AKT7?

1.1K 81 0
                                    

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."


[ 13. KETUA GRIXEN AKT7? ]

"KAMU KETERLALUAN!
KAMU PUNYA SIMPANAN!
KAMU DUAIN AKU!
I'M SORRY SAY GOODBYE~~"

Suara anak laki-laki bersahut-sahutan dibagian belakang kelas. Karena sekarang jam kosong membuat mereka langsung mengadakan konser dadakan yang tentunya diketuai oleh Lugas dan Haikal, biang rusuhnya 10 IPA 3.

"Sky! Kok lo malah diem aja. Nyanyi juga dong!" ujar Haikal mengajak.

Althair yang duduk di bangkunya memperhatikan kerusuhan teman-teman kelasnya hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Ayolah, kita mau denger lo nyanyi. Pasti suara lo cakep. Muka lo aja cakep," ujar Lugas.

"Apa hubungannya muka sama suara?" tanya Azam tiba-tiba datang, ikut bergabung bersama mereka.

"Nggak ada sih." Lugas nyengir.

"Ente mau?" Azam menawarkan makanan yang baru ia beli di kantin pada Althair.

"Nggak, terima kasih," tolak Althair.

"Gue mau!" Billy langsung menyambar kantong kresek yang dibawa Azam.

"Yang ditawarin siapa, yang ngambil siapa," decak Benua menggelengkan kepala melihat kelakuan Billy.

"Eh, nama ente siafa?" Azam mendekati Sangga yang sejak tadi diam, sibuk sendiri dengan bukunya tanpa mau ikut bersosialisasi dengan teman-teman di kelasnya.

Tidak ada jawaban dari Sangga. Membuat Azam dan yang lainnya saling pandang dan mengedikkan bahu.

"Seenggaknya lo jawab pertanyaan dia," ujar Billy melirik Sangga yang masih terlihat acuh.

"Budeg kali atau bisu?" ledek Lugas tertawa.

"Dari awal sekelas nggak pernah ngomong. Gagu lo?" sahut Haikal.

"Udah, diemin aja. Orangnya yang nggak mau bersosialisasi sama kita, nggak usah di paksa," ujar Benua.

"Kayak gitu mana ada yang mau temenan sama dia? Di ajak ngobrol malah di kacangin," ujar Lugas memancing. Dan yah, Sangga mulai terpancing.

"Maksud lo apa?" Sangga menoleh dengan tatapan tajam pada Lugas dan Haikal.

"Widihh, tatapannya menusuk boss!" seru Haikal.

"Jadi atuuuutt!" sambung Lugas dengan ekspresi ketakutan yang dibuat lebay. Membuat emosi Sangga pun mulai naik.

Sangga berdiri dan mendekati Lugas, menarik kuat kerah seragam cowok itu. Perbuatan Sangga itu membuat perhatian satu kelas langsung tertuju padanya dan keenam cowok itu. Tatapan was-was dan wajah khawatir pun tertangkap jelas pada mereka.

ALTHAIR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang