"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."
—
—[ 03. RAGU ]
"Nggak ada juga." Althair menghela napas dengan raut wajah kecewa. Pandangannya lurus pada sebuah piano klasik di tengah-tengah ruangan musik. Ia mendekat, duduk di kursi depan piano. Jarinya menekan salah satu tuts hingga menghasilkan suara. Seketika kenangan masa lalu berputar kembali di ingatannya.
'Wah, Key hebat!'
'Suatu saat nanti, Key akan menjadi seorang pianis terkenal seperti keinginan Mama!'
Senyum Althair terukir tipis dengan tatapan penuh kerinduan.
"Key ..." lirihnya merasakan sesak di dada yang kembali menyeruak.
Kapan ia akan bertemu lagi dengan Key-nya?
Kapan ia akan bersama kembali dengan sahabat masa kecilnya?
Bruakk!
Althair bangkit dan berjalan ke pintu karena mendengar sesuatu yang jatuh. Althair terdiam menatap seorang gadis yang berjongkok di lantai dengan buku-buku paket berserakan di lantai.
Gerakan tangan gadis itu yang memungut buku berhenti saat melihat sepasang sepatu di dekatnya. Lantas dia mendongak hingga akhirnya matanya bertemu pandang dengan Althair.
"Sesa?"
Gadis itu langsung menunduk kikuk.
"Lo ngapain?" tanya Althair.
"M-maaf," cicit Sesa dengan suara pelan hampir tidak terdengar.
Althair menghela napas kemudian ikut berjongkok. Membantu membereskan buku-buku yang berserakan di lantai.
"Kamu ... ngapain?"
Althair melirik Sesa yang menunduk. "Tanpa gue bilang lo pasti tau," jawab Althair datar.
"Ini mau dibawa kemana?" tanya Althair berdiri dengan susunan buku paket di tangannya.
"K-kamu mau ngapain?"
"Gue bantu bawa."
"Nggak usah. Aku aja. Tadi aku sendiri yang ceroboh, nggak lihat bekas pel jadinya kepeleset."
"Makanya itu, karena lo ceroboh makanya gue bantuin."
"T-tapi ..."
"Jawab aja. Mau dibawa kemana?" desak Althair mulai lelah menghadapi gadis culun ini.
Sesa sedikit tersentak mendengar nada suara Althair yang mulai meninggi. Ia kembali menunduk. "K-ke perpustakaan," jawab Sesa sedikit bergetar.
Althair langsung berbalik. Berjalan lebih dulu ke perpustakaan. Untung tadi ia sempat berkeliling, jadinya ia sudah mulai hapal seluk beluk sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAIR 2
Fiksi Remaja"I'm back for you, Queenzhinia." ~ Althair "𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖." **** Notes : Cerita ini adalah cerita flashback Alth...