[ 21 ] • PERWAKILAN OLIMPIADE

982 59 1
                                    

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."


[ 21. Perwakilan Olimpiade]

Langkah Queen berhenti sesaat ia baru saja memasuki kelas. Pagi ini kelasnya terlihat ramai. Teman-teman kelasnya terlihat ribut dan heboh terutama cewek-cewek yang sudah membuat perkumpulan dan memulai gosip. Padahal hari masih pagi.

"Queen!" panggil Sevanya mendekat. "Udah tau belum?"

Kening Queen berkerut. "Tau apa?"

Sevanya mendekatkan wajahnya dan berbicara pelan. "Althair udah resmi jadi anggota Grixen bahkan udah jadi ketua angkatan 7."

Queen diam menatap Sevanya. "Althair?" Queen mengingat-ingat.

"Althair temen kelas kita. Anak pemilik yayasan sekolah ini. Masa lo lupa sih?" heran Sevanya.

"Oh." Cuma itu respon Queen, cuek dan tidak peduli.

"Lo ... nggak kaget?"

"Harus?" Alis Queen naik sebelah dengan senyum miring. "Hal seperti itu bukan untuk dibanggakan."

Sevanya diam. Ia benar-benar tidak tahu seperti apa jalan pikiran Queen. Gadis itu benar-benar jauh dari jangkauannya.

Queen berlalu kebangkunya. Ia tidak peduli dengan pembahasan teman-teman kelasnya yang lebih banyak bercerita tentang Althair yang sudah masuk dalam Geng Grixen.

Queen memasang earphone di telinga dan mengeluarkan buku fisika. Belajar sedikit sebelum bel masuk berbunyi. Yah, rutinitasnya seperti biasa.

"Permisi, apa Queen udah datang?"

Seorang cowok mengetuk pintu kelas. Sepertinya dari kelas lain. Mendengar pertanyaan cowok itu, sontak orang-orang di kelas menunjuk ke arah Queen yang terlihat fokus sendiri dengan bukunya.

"Queen!" panggil cowok itu namun Queen tetap bergeming.

Athala kemudian berdiri dan menepuk pelan bahu Queen yang refleks membuat gadis cantik itu menoleh padanya. Queen lalu mencopot satu earphonenya.

"Ada yang nyariin lo tuh," beritahu Athala mengedikkan dagunya ke pintu. Queen pun menoleh kesana.

Kening Queen berkerut. Ia tidak kenal cowok itu.

"Queen, lo dipanggil Miss Nadya ke ruang guru," ujar cowok itu.

Queen mengangguk. "Oke."

Beranjak dari duduknya, Queen lalu berjalan keluar kelas menuju ruang guru. Saat sampai ternyata disana juga ada Althair yang lantas menoleh karena menyadari kehadiran Queen.

"Miss manggil saya? Ada apa?" tanya Queen to the point. Miss Nadya tersenyum tipis. Sudah tidak heran lagi saat Queen langsung bertanya pada intinya seperti ini.

"Karena kalian sudah disini, Miss akan langsung ke intinya. Karena diantara kita tidak ada yang suka bertele-tele bukan?" Miss Nadya melirik Queen yang masih dengan sikap tenang dan wajah datarnya. Queen tau Miss Nadya menyindirnya namun ia abaikan.

"Tiga bulan lagi akan ada Olimpiade Sains dan kalian berdua terpilih untuk mewakili pelajaran Matematika," jelas Miss Nadya.

Althair dan Queen saling pandang kemudian mengalihkan kembali fokus mereka pada Miss Nadya.

ALTHAIR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang