[ 20 ] • DUEL

898 68 5
                                    

"𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖."


[ 20. DUEL ]

"Althair!"

Althair yang baru keluar kelas bersama teman-temannya seketika menoleh pada Tristan yang menghampiri. Althair menghela napas. Ia tahu apa yang Tristan lakukan. Pasti cowok itu lagi-lagi berusaha membujuknya untuk masuk Geng Grixen.

"Ada apa?" tanya Althair sesaat Tristan baru berhenti didepannya. "Mau bujuk gue lagi?"

"Tha, please lah lo mau ya gabung Grixen. Soalnya nggak ada lagi yang cocok jadi ketua angkatan 7 selain lo."

Althair menghembuskan napas lelah karena setiap bertemu, Tristan selalu melakukan hal seperti ini padanya. Seperti tidak ada kerjaan lain. "Udah berapa kali sih gue bilang? Gue nggak mau. Gue disini cuma pengen sekolah, bukan ikut geng begituan."

Althair tidak tahu lagi harus seperti apa agar Tristan tidak terus-terusan mengejarnya seperti ini. Toh pasti masih ada orang selain dirinya yang bisa jadi ketua Grixen angkatan 7.

Terdengar suara percakapan beberapa orang dari belakangnya. Althair menoleh, melihat Queen dan teman-temannya berjalan keluar kelas. Mereka terus berbincang seolah tidak peduli dengan Althair dan teman-temannya yang berdiri didekat pintu.

Samar-samar Althair mendengar percakapan gadis-gadis itu.

"Kalau anak geng gimana?" tanya Acha pada Queen yang berjalan disebelahnya. "Keren nggak?"

"Kalau di novel-novel yang gue baca, keren," jawab Queen.

"Kalau geng motor kayak di novel ada di real life, lo mau nggak?" tanya Sevanya penasaran.

Dan Althair melihat Queen mengangguk sebagai jawaban.

"Tha. Althair!"

Althair terperanjat dan kembali memusatkan perhatiannya pada Tristan.

"Gini deh, gue kasih pilihan dengan cara kita duel," ujar Tristan tiba-tiba.

"Duel?" ulang Althair takut salah dengar.

"Iya, kita duel basket gimana? Satu lawan satu. Yang kalah harus nurutin kemauan yang menang."

Semua orang disana kecuali Althair tentu kaget. Tristan adalah ketua basket putra. Sudah jelas dia sudah ahli bahkan tidak perlu diragukan lagi kehebatannya di tengah lapangan. Sedangkan yang dia ajak untuk bertanding adalah Althair yang bahkan tidak tahu kemampuannya seperti apa.

"Sky, mendingan lo tolak aja. Jangan sampai lo turun ke lapangan. Asal lo tau, Bang Tristan dijuluki raja lapangan karena kemampuannya bermain basket. Nggak ada yang bisa ngalahin dia. Daripada mempermalukan diri lo dengan kalah bertanding, mending tolak sekarang aja," ujar Haikal sedikit berbisik di telinga Althair.

Althair hanya diam memperhatikan Tristan serta menimang-nimang tawaran dari Tristan barusan.

"Gue janji deh, kalau lo menang gue nggak akan ganggu lo lagi dan ngejar-ngejar lo buat masuk Grixen," ujar Tristan membuat Althair sedikit tertarik.

"Beneran? Lo nggak akan ganggu gue lagi?" Althair memastikan.

Tristan mengangguk. "Iya, gue nggak akan ganggu lo lagi."

"Oke, deal!"

Teman-temannya seketika membulatkan mata terkejut mendengar jawaban Althair. Yang benar saja! Dia mau melawan sang raja lapangan?!

ALTHAIR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang