Bab 2: Petunjuk dari Masa Lalu

26 11 9
                                    

Keesokan harinya, suasana di desa Havenwood berubah seiring dengan perubahan cahaya matahari sore yang menyoroti rumah keluarga MacLeod. Di ruang tamu yang hangat, dengan perapian yang menyala lembut, Athena duduk bersama Nenek Elinor, Luna, dan Aiden.

Athena: "Nenek, aku menemukan ini di hutan kemarin pagi," ucap Athena dengan suara bergetar, matanya penuh harap saat dia meletakkan peta kuno di hadapan Nenek Elinor.

Elinor menatap peta itu dengan mata yang penuh rasa haru dan sedikit kekhawatiran. Tangannya yang gemetar menyentuh peta tersebut. "Peta ini...," bisiknya, mengenali simbol-simbol yang terpampang di atasnya. "Ini adalah peta Alaric. Peta ini bisa menjadi petunjuk penting untuk menemukan ayah kalian."

Luna dan Aiden saling bertukar pandang, merasakan ketegangan yang memenuhi ruangan.

Luna: "Peta ini terlihat tua. Apa yang sebenarnya tertulis di sana, Nenek?"

Elinor menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan perasaannya. "Peta ini berisi petunjuk-petunjuk yang bisa membawa kita ke tempat di mana Alaric mungkin berada. Tapi jalan yang harus ditempuh penuh dengan bahaya."

Athena: "Aku tahu ibu tidak setuju dengan rencana kita," katanya dengan suara pelan. "Dia takut kehilangan kita juga."

Elinor mengangguk dengan tatapan penuh pengertian. "Selene sangat mencintai kalian. Dia tidak ingin kehilangan siapa pun lagi," ucapnya, suaranya penuh dengan duka. "Tapi aku juga tahu bahwa darah Alaric mengalir dalam diri kalian, dan tekad kalian untuk menemukannya sangat kuat."

Aiden: "Kita harus bersiap untuk menghadapi apa pun yang mungkin kita temui. Bahaya apa yang sebenarnya kita hadapi, Nenek?"

Elinor menatap mereka dengan mata yang penuh kebijaksanaan. "Ada legenda tentang kekuatan kuno yang tersembunyi di tempat-tempat tertentu di Havenwood. Kekuatan itu bisa digunakan untuk kebaikan, tetapi juga bisa menjadi sangat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah."

Luna: "Apa yang harus kita lakukan, Nenek? Bagaimana kita bisa melindungi diri kita sendiri?"

Elinor menghela napas lagi, memikirkan jawaban yang tepat. "Kalian harus selalu berhati-hati dan bekerja sama. Keberanian dan kecerdasan kalian akan menjadi kunci untuk menghadapi bahaya yang ada di depan."

Athena merasa dorongan kuat untuk mencari tahu lebih banyak tentang ayahnya. "Aku tidak bisa duduk diam ketika ada kemungkinan menemukan ayah. Aku akan mencari petunjuk lebih lanjut tentang keberadaannya."

Nenek Elinor tersenyum lemah. "Aku akan membantu kalian sejauh yang aku bisa. Tapi ingatlah, perjalanan ini tidak akan mudah. Kalian harus siap menghadapi apa pun yang akan datang."

Suasana di ruang tamu semakin tegang, dengan bayangan ketidakpastian dan bahaya yang menyelimuti mereka. Namun, tekad Athena untuk menemukan ayahnya tetap kuat.

Di tempat lain di rumah itu, Selene berdiri di dekat jendela kamarnya, memandang ke luar dengan tatapan penuh kecemasan.

Selene (berbisik pada dirinya sendiri): "Alaric, kemana kau pergi? Aku tidak bisa kehilangan anak-anak kita juga."

Kenangan tentang suaminya yang hilang begitu saja kembali menghantuinya. Dia teringat hari ketika Alaric menghilang, meninggalkan keluarganya dalam ketidakpastian dan duka.

Kembali di ruang tamu, Athena, Luna, dan Aiden berdiskusi dengan semangat yang baru.

Aiden: "Kita harus berhati-hati dan bersiap dengan baik. Siapa tahu apa yang akan kita hadapi di luar sana."

Luna: "Aku setuju. Kita harus saling melindungi dan bekerja sama."

Athena merasa lega dengan dukungan saudara-saudaranya. "Terima kasih. Kita akan menghadapi ini bersama."

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang