Bab 6: Jejak Legenda

12 3 1
                                    

Di bawah sorotan sinar matahari yang menyilaukan, Athena dan Elias melangkah menjauh dari perpustakaan yang sekarang berubah menjadi hutan yang berpendar.

Mereka menyusuri jalanan yang dipenuhi dengan daun-daun kering dan dedaunan yang rapuh.

Udara terasa segar di pagi yang cerah, tapi di dalam hati Athena, kekhawatiran masih menghantuinya.

"Elias, apa yang kita cari di sini?" tanya Athena, suaranya rendah oleh kebingungan.

Elias berjalan dengan langkah ringan di samping Athena, matanya yang tajam memandang sekeliling. "Apa yang kita cari adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikiranmu, Athena. Jawaban tentang legenda itu dan nasib keluargamu."

Athena mengangguk, meskipun ragu-ragu. "Tapi bagaimana kita bisa menemukan jawaban di tempat seperti ini?"

Elias tersenyum, wajahnya dipenuhi dengan keyakinan yang teguh. "Karena kadang-kadang, jawaban tersembunyi di tempat yang paling tidak terduga. Kita hanya perlu membuka mata dan hati kita untuk melihatnya."

Athena menghentikan langkahnya, tatapan bingung memenuhi wajahnya. "Tunggu, ini hutan apa? Dan sejauh apa kita dari rumahku sekarang? Aku rasa aku belum pernah ke hutan ini sebelumnya."

Elias tersenyum, menyadari kebingungan Athena. "Kita berada di dalam Hutan Aetherium, sebuah hutan ilusi yang diciptakan oleh sihir. Jaraknya bisa sangat relatif, tergantung pada siapa yang menciptakannya dan untuk tujuan apa. Namun, jangan khawatir, kita tidak terlalu jauh dari rumahmu. Aku akan membawamu kembali dengan selamat."

Meskipun jawaban Elias memunculkan sedikit kelegaan, Athena masih merasa was-was. "Tapi mengapa kau membawaku ke sini? Mengapa kau bisa mengakses Hutan Aetherium?"

Elias mengangguk, serius. "Hutan Aetherium bukanlah tempat biasa, Athena. Hanya orang-orang dengan keturunan sihir tertentu yang dapat mengaksesnya. Ini bukan sekadar hutan, melainkan sebuah dimensi yang terbentuk oleh sihir. Dan yang lebih penting, hutan ini memiliki kemampuan untuk menyerap kekuatan jahat apapun yang masuk ke dalamnya, mengubahnya menjadi energi positif atau menghancurkannya, karena terkenal memiliki kekuatan purifikasi. Kekuatan jahat akan menemui akhirnya di sini."

Athena mengangkat alisnya, tertarik dengan penjelasan Elias. "Jadi, kamu membawaku ke sini untuk menunjukkan betapa kuatnya hutan ini?"

Elias mengangguk. "Ya, tapi juga ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu di dalam hutan ini. Sesuatu yang mungkin bisa membantu kita dalam pencarianmu akan legenda sang pembawa kegelapan."

Mereka melangkah dengan hati-hati di antara pepohonan yang tinggi, memperhatikan setiap gerakan dan suara di sekitar mereka.

Cahaya remang-remang memantul di antara daun-daun yang rapat, menciptakan atmosfer yang menyenangkan namun juga menegangkan.

"Apa yang kamu ketahui tentang legenda sang pembawa kegelapan?" tanya Athena, mencoba mengalihkan perhatian dari ketegangan yang menyelimuti mereka.

Elias menghela nafas, mencoba mengumpulkan kata-kata dengan hati-hati. "Legenda itu sudah berabad-abad beredar di dunia sihir. Sang pembawa kegelapan dikatakan memiliki kekuatan besar untuk menguasai gelap dan terang, membawa keseimbangan atau kehancuran, tergantung pada pilihannya."

Akhirnya, sampailah mereka dirumah penyihir yang diceritakan Elias. Kedatangan Athena dan Elias di rumah penyihir itu disambut dengan ketenangan yang tak terduga.

Rumah itu terletak di sebuah lembah yang tersembunyi di dalam Hutan Aetherium, dilindungi oleh sihir alami hutan itu sendiri. Sebuah rumah kayu besar dengan atap berbentuk kubah menjulang di antara pepohonan yang tinggi.

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang