Bab 7: Kisah Sang Legenda

31 29 0
                                    

Athena duduk di ruang tamu yang nyaman di rumah Madam Celestia, ditemani oleh Elias yang tampak lebih tenang sekarang.

Madam Celestia duduk di depan perapian yang hangat, cahaya api memantulkan bayangan misterius di wajahnya yang bijaksana.

Athena menatapnya dengan antisipasi, berharap untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantui pikirannya.

Madam Celestia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai bercerita. "Mork Zenith, atau dikenal sebagai Mork Sang Pembawa Kegelapan, bukanlah sekadar legenda. Dia adalah kenyataan yang pernah melanda dunia ini dengan kekuatan gelap yang luar biasa."

Athena meneguk ludah, mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulut Madam Celestia. "Dulu, aku pernah bertarung melawannya dengan seorang lelaki pemberani," lanjut Madam Celestia, "Mork muncul dari bayangan terdalam dunia magis, membawa kehancuran di setiap langkahnya. Kekuatannya begitu besar sehingga hampir tidak ada yang bisa menandingi."

Elias, yang duduk di samping Athena, tampak serius. "Madam Celestia, apa yang memotivasi Mork? Mengapa dia begitu terobsesi dengan kegelapan dan kekuatan?"

Celestia mengangguk pelan. "Mork adalah makhluk yang terlahir dari kegelapan. Dia merasa bahwa dunia ini harus tunduk di bawah kekuatannya, bahwa hanya melalui kekacauan dan kegelapanlah dunia bisa mencapai keseimbangan. Dia mengumpulkan pengikut, aliansi dari makhluk-makhluk yang sama gelapnya, dan bersama-sama mereka membawa malapetaka."

Athena merasa ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar keinginan akan kekuasaan. "Apa ada alasan pribadi di balik semua itu?" tanyanya, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu.

Madam Celestia menatap Athena dengan tajam, seolah menilai seberapa siapnya gadis itu untuk mendengar kebenaran. "Ada desas-desus bahwa Mork kehilangan seseorang yang sangat dia cintai di masa lalu, dan dia menyalahkan dunia atas kehilangan itu. Sejak saat itu, dia bertekad untuk membuat dunia merasakan penderitaan yang sama."

Ruangan itu menjadi sunyi, hanya terdengar suara api yang berderak di perapian. Athena merasa simpati yang aneh untuk Mork, meskipun dia tahu betapa berbahayanya pria itu.

Kehilangan seseorang yang sangat dicintai, rasa sakit yang begitu dalam, itu adalah sesuatu yang ia bisa pahami. Ayahnya, yang hilang tanpa jejak, meninggalkan luka yang belum sembuh.

Tiba-tiba, Elias berbicara lagi, "Madam Celestia, apakah ada cara untuk mengalahkan Mork?"

Celestia tersenyum tipis. "Ada, tapi tidak mudah. Kekuatan Mork berasal dari rasa sakit dan kebenciannya. Untuk mengalahkannya, kita harus memahami sumber kekuatannya dan bagaimana cara menetralkannya."

Athena mengangguk, merasa sedikit lega mendapatkan informasi itu. Namun, masih ada banyak pertanyaan di benaknya. "Bagaimana aku bisa mempersiapkan diri? Apa yang harus aku lakukan?"

Madam Celestia menatap Athena dengan tatapan penuh kasih. "Kamu harus melanjutkan pelatihanmu, Athena. Pelajari semua yang bisa kamu pelajari di akademi sihir. Kamu juga harus memperkuat hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu. Kekuatan sejati tidak hanya berasal dari sihir, tetapi juga dari ikatan yang kita miliki dengan orang lain."

Athena merasa ada ketegangan yang besar di antara mereka, tetapi dia juga merasakan dorongan kuat untuk terus maju. "Aku siap, Madam Celestia. Aku akan belajar dan mempersiapkan diri. Demi kita semua."

Madam Celestia tersenyum bangga. "Aku tahu kamu akan melakukannya, Athena. Kamu memiliki potensi besar. Jangan pernah meremehkan kekuatan yang ada dalam dirimu."

Elias memandang Athena dengan rasa kagum dan keyakinan bahwa mereka akan dapat mengatasi ancaman yang akan datang bersama-sama.

Namun, permasalahan Mork ternyata jauh lebih kompleks dari yang mereka bayangkan. Tidak hanya didorong oleh kehilangan, kekuatan gelap yang mengelilingi Mork juga berakar pada jaringan kekuatan magis kuno yang mengendalikan kegelapan.

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang