Bab 4: Ancaman di Balik Bayang-Bayang

15 2 0
                                    

Dua tahun sebelum malam ulang tahun Athena yang ke-20, di dalam kegelapan yang tersembunyi dari matahari, aliansi Sang Pembawa Kegelapan merencanakan kejahatan mereka.

Mereka berkumpul di ruang rapat tersembunyi, di mana bayangan menyelimuti wajah-wajah mereka yang penuh dengan kegilaan dan keinginan untuk menghancurkan.

"Saudara-saudara, tiba saatnya bagi kita untuk menghantui Havenwood dengan keberadaan kita yang mengerikan," ujar seorang anggota aliansi, suaranya bergema di dalam ruangan gelap.

Anggota-anggota lain mengangguk setuju, mata mereka berkilat dengan keinginan kejam.

Mereka merencanakan serangkaian tindakan yang akan memanfaatkan kekuatan gelap mereka untuk menakut-nakuti dan menghancurkan keharmonisan kota.

"Kita akan menciptakan kekacauan dan ketakutan di antara penduduk kota, menyebarkan keraguan dan kecemasan," lanjut anggota lainnya, suaranya dipenuhi dengan niat jahat.

Rencana mereka tersusun rapi, menunggu untuk dijalankan saat waktu yang tepat tiba. Mereka tahu bahwa saat Athena merayakan ulang tahunnya yang ke-20, akan menjadi kesempatan sempurna untuk menyebarkan kegelapan dan kehancuran.

Dalam ruang rapat yang gelap, para anggota aliansi berkumpul, wajah mereka tertutup oleh kegelapan.

"Kita harus bertindak sekarang," ujar salah satu anggota, suaranya menggetarkan keheningan.

"Malam Athena yang ke-20 akan menjadi momen sempurna untuk menunjukkan kekuatan kita," tambah yang lain, suaranya penuh dengan niat jahat.

Namun, ada sedikit ketegangan di antara mereka. Salah satu anggota, yang memiliki suara yang paling gelap dan berat, mengangkat keberatan.

"Ini terlalu berani, terlalu dini. Kita butuh rencana yang lebih cermat," katanya dengan nada yang menakutkan.

"Kami tidak boleh mundur sekarang!" sahut anggota lain, wajahnya diliputi oleh bayangan gelap yang menakutkan.

"Kami tidak bisa terburu-buru dalam menghadapi Athena. Dia memiliki keluarga yang kuat," sela anggota ketiga, suaranya penuh kehati-hatian.

Debat panas pun meletus di antara mereka, setiap anggota membela pendapatnya dengan keras. Keinginan untuk menghancurkan Havenwood terus memanas, dan ketegangan di ruangan itu terasa semakin intens.

Dalam keheningan tegang, suara yang lemah namun tegas muncul dari balik dinding penjara besi yang gelap.

"Jangan... jangan menyakiti mereka," desah suara itu, terdengar rapuh namun penuh dengan tekad.

Para anggota aliansi terdiam, terkejut oleh kedatangan suara yang tak terduga itu. Mereka berbalik, melihat ke arah sumber suara dengan rasa ingin tahu dan kecurigaan.

"Siapa itu?" tanya salah satu anggota, suaranya gemetar.

Alaric, yang terjebak dalam penjara besi dan duri, menatap mereka dengan mata yang penuh dengan keteguhan.

"Jangan pernah melibatkan mereka dalam rencana kalian," ucapnya dengan suara serak, suaranya mencerminkan rasa putus asa namun juga keberanian yang tak tergoyahkan.

Tawa bergema di dalam ruangan yang gelap, mengiringi permohonan tulus Alaric. Anggota aliansi saling bertatapan dengan ekspresi penuh cemoohan, seolah merasa tertawa pada kelemahan lawan mereka.

"Kau benar-benar lemah, Alaric," ujar salah satu dari mereka dengan nada merendahkan. "Kami tidak peduli dengan permohonanmu. Havenwood akan jatuh di tangan kami, dan tak ada yang bisa menghalangi rencana kami, termasuk keluargamu."

Alaric menatap mereka dengan penuh kedukaan, namun masih mempertahankan tekadnya. "Kalian mungkin bisa menangkapku, tetapi tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa menghentikan ketahanan dan keberanian keluargaku. Kami akan melawan hingga titik terakhir, dan kami tidak akan pernah menyerah pada kejahatan kalian!"

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang