Bab 8: Persiapan untuk Felsite Cave

33 29 0
                                    

Setelah mendengar informasi dari Madam Celestia tentang Felsite Cave, Athena merasa bahwa perjalanan ini terlalu besar untuk diambil tanpa berkonsultasi dengan keluarganya, terutama Nenek Elinor.

Dia memutuskan untuk tinggal di kediaman Madam Celestia selama beberapa hari, mempelajari sihir baru dan mengumpulkan kekuatan serta keberanian untuk melanjutkan perjalanan.

Madam Celestia menyambut keputusan Athena dengan hangat. "Athena, kau akan membutuhkan semua kekuatan dan pengetahuan yang bisa kau kumpulkan. Aku akan mengajarimu sihir yang mungkin belum pernah kau pelajari di akademi.".

"Madam Celestia," kata Athena dengan suara pelan, "ada sesuatu yang harus aku akui. Aku tidak bisa menggunakan sihir."

Madam Celestia menatap Athena dengan penuh pengertian. "Athena, sihir ada di dalam darahmu. Mungkin kau belum menemukan cara yang tepat untuk mengendalikannya."

Athena menggeleng. "Aku sudah mencoba segalanya di akademi, tapi tidak ada yang berhasil. Sihir sepertinya menjauh dariku."

Madam Celestia tersenyum lembut. "Aku mengerti, Athena. Namun, ada sesuatu yang perlu kau ketahui. Sihir sering kali terikat dengan emosi kita yang paling dalam. Ada cerita lama tentang penyihir yang hanya bisa menggunakan kekuatannya saat berada dalam bahaya atau kemarahan. Aku rasa kau juga memiliki potensi yang sama."

Athena menatap Madam Celestia dengan bingung. "Bagaimana bisa? Aku belum pernah mendengar cerita seperti itu."

Madam Celestia berjalan mendekati Athena dan memegang bahunya dengan lembut. "Dulu sekali, ada penyihir hebat bernama Thaddeus, yang dikenal dengan kekuatannya yang muncul hanya saat dia berada dalam situasi paling genting. Aku rasa kau memiliki kemampuan yang sama, Athena. Ketika hatimu benar-benar terbakar oleh perlindungan atau kemarahan, sihirmu akan terbangun."

Athena menghela napas, mencoba mencerna kata-kata Madam Celestia. "Jadi, aku hanya bisa menggunakan sihir ketika aku merasa sangat terancam atau marah?"

Madam Celestia mengangguk. "Ya, itulah kunci bagi beberapa penyihir. Sihir bukan hanya tentang mantra dan gerakan tangan. Sihir adalah bagian dari jiwamu. Aku percaya bahwa dalam momen-momen kritis, kau akan menemukan kekuatanmu."

Athena merenung sejenak. "Kalau begitu, bagaimana aku bisa mempersiapkan diri untuk perjalanan ke Felsite Cave jika aku tidak bisa mengandalkan sihirku?"

Madam Celestia tersenyum lembut. "Kita akan fokus pada pelatihan fisik dan strategi. Kau juga akan belajar bagaimana mengendalikan emosimu dengan lebih baik. Percayalah, Athena, ketika saatnya tiba, kau akan menemukan kekuatan dalam dirimu."

Setiap hari diisi dengan latihan yang intens. Elias, yang ternyata memiliki pengetahuan luas tentang sihir defensif dan ofensif, menjadi teman latihan yang tak ternilai bagi Athena.

Bersama-sama, mereka mempelajari berbagai teknik, dari penguatan fisik hingga meditasi untuk pengendalian emosi.

Hari Pertama : Latihan Fisik dan Gerak Cepat

Pada suatu pagi, Elias memutuskan untuk mengajarkan Athena kemampuan fisik yang sangat penting: gerak cepat menghindari musuh.

Mereka berlatih di halaman belakang rumah Madam Celestia yang luas, di mana udara segar dan pepohonan memberikan suasana yang mendukung latihan intens mereka.

"Gerak cepat bukan hanya tentang kecepatan," kata Elias, sambil mengikat sepatu latihannya. "Ini tentang ketepatan, kepekaan, dan prediksi gerakan lawan. Kita harus menyatu dengan lingkungan dan bergerak secepat bayangan."

Athena mengangguk, bersiap untuk belajar sesuatu yang baru. "Bagaimana kita memulainya?"

Elias tersenyum dan menunjuk ke arah rintangan ilusi dari sihir yang telah ia ciptakan. "Kita akan mulai dengan beberapa latihan dasar. Lihat rintangan itu? Kau harus melewati mereka secepat mungkin, tanpa menyentuhnya. Bayangkan setiap rintangan sebagai serangan musuh yang harus kau hindari."

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang