Bab 10 : Kembali ke Akademi Sihir

30 29 0
                                    

Minggu pagi setelah sarapan, Athena duduk di kursi, dan keluarganya mengelilinginya, mendengarkan dengan saksama.

"Cepat ceritakan perjalananmu." Ujar Luna tidak sabar. Aiden mengangguk dengan semangat, menandakan ia juga penasaran dengan petualangan adiknya.

"Di Savaloria, aku langsung menuju perpustakaan pusat untuk mencari informasi tentang Sang Pembawa Kegelapan. Di sanalah aku bertemu dengan Elias, seorang penyihir muda yang juga mencari informasi tentang legenda itu."

Luna penasaran dan bertanya, "Siapa Elias?"

"Elias adalah seorang penyihir muda yang sangat berbakat," jawab Athena. "Dia menemukanku di perpustakaan itu dan mengaku tahu tentang legenda itu. Dia mengajakku untuk bertemu dengan seseorang yang bisa membantu kita lebih jauh, seseorang yang hidup di tempat terpencil dan memiliki pengetahuan mendalam tentang sihir hitam dan Sang Pembawa Kegelapan."

Aiden mengangkat alis, tertarik. "Siapa orang itu?"

Athena melanjutkan, "Elias membawaku ke Hutan Aetherium, disebut juga hutan ilusi, tempat tinggal Madam Celestia, seorang penyihir luar biasa yang menjaga hutan itu dari ancaman kegelapan. Bersamanya, aku belajar banyak hal tentang sihir dan tentang diriku sendiri."

Nenek Elinor mengangguk pelan. "Madam Celestia... Nama yang sangat dikenal dalam dunia sihir. Dia salah satu penyihir terkuat yang pernah ada. Kau bertemu dengannya? Yang aku tahu, usianya lebih tua dariku."

Athena mengangguk. "Ya, dia adalah mentor yang hebat. Dia mengajarkanku banyak hal, meskipun aku tidak bisa menggunakan sihir seperti yang lain. Dia memperkenalkanku pada teknik-teknik fisik dan mental yang bisa membantu mengendalikan kekuatan dalam diriku."

Selene, yang masih terkejut, mencoba mencerna semuanya. "Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang, Athena?"

Athena menatap keluarganya dengan tekad. "Aku harus kembali ke akademi dan melanjutkan pelatihanku. Tetapi sebelum itu, aku ingin memastikan kalian mengerti betapa pentingnya perjalanan ini. Aku harus menemukan lebih banyak tentang Sang Pembawa Kegelapan dan menghentikan ancamannya serta menemukan Ayah."

Nenek Elinor menarik napas panjang dan memeluk Athena erat-erat. "Kami mendukungmu, Athena. Kamu telah tumbuh menjadi sosok yang kuat dan berani. Tapi ingat, selalu berhati-hatilah."

Athena membalas pelukan Nenek Elinor dengan penuh kasih. "Terima kasih, Nek. Aku akan selalu berhati-hati. Dan aku akan kembali dengan jawaban yang kita cari."

Athena tahu bahwa di akademi, dia akan mempelajari lebih banyak hal yang dapat membantunya dalam perjalanannya yang panjang dan berbahaya.

Keesokan harinya, Athena memutuskan untuk tinggal sementara di rumah. Dia menghabiskan waktunya dengan mempersiapkan diri untuk masuk kembali ke akademi sihir.

Nenek Elinor, yang awalnya ragu-ragu, akhirnya memahami betapa pentingnya pendidikan bagi Athena.

"Sebelum kau melanjutkan pencarian Ayahmu, kau harus memastikan dirimu siap sepenuhnya," kata Nenek Elinor sambil memberikan pelukan hangat. "Akademi akan memberikanmu pengetahuan dan keterampilan yang mungkin kau butuhkan di perjalananmu nanti."

Setelah liburan semester yang panjang dan penuh petualangan, Athena akhirnya kembali ke Akademi Sihir Questerra untuk memulai semester keenamnya.

Meski masih merasakan euforia dari perjalanan sebelumnya, Athena tahu bahwa kembali ke akademi berarti kembali pada rutinitas belajar yang menantang dan penuh misteri.

Questerra adalah akademi sihir yang unik. Berbeda dengan akademi sihir pada umumnya, Questerra menerima siswa dengan kemampuan yang beragam, baik yang mampu menggunakan sihir maupun yang tidak.

The Queen Of Natural MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang