Heyo, tembuskan 200 vote dan 100 komen lagi yak👍
~~~~
Kini saatnya Zelena dan Jelinka yang memulai pertandingan, Zean duduk ditempat yang biasanya hanya Zelena saja yang boleh duduk.
Zelena mengecup pipi Zean pelan. "Duduk yang tenang." ujarnya pada Zean sebelum akhirnya masuk ke tengah lapangan.
Pelindung terpasang kembali, rambut putih indah Zelena berkibar terkena angin, lawannya adalah Jelinka si gadis beracun.
Jelinka ada ditingkat 2, satu tingkat dibawah Zelena dan mereka adalah musuh bebuyutan, sebenarnya hanya Jelinka yang menganggap mereka musuh.
Zelena mah santai saja.
"Akhirnya, aku yakin kali ini kau akan habis ditanganku." pongah sekali manusia satu ini.
Zelena mendecih lirih, dia menoleh kearah Zean, dan memberikan ciuman jarak jauh untuk lelaki itu.
"Eh!? Astaga dia membuatku malu." Zean menutup wajahnya yang sudah memerah menggunakan rompi abu-abu milil Zelena.
Semua nya shock, pemandangan yang langka sekali.
"Cih." Jelinka mulai mengeluarkan kupu-kupu merah beracunnya, sangat banyak, mungkin ada ribuan kupu-kupu yang mulai berkerumun disekitar lapangan.
Zean takut, dia khawatir jika Zelena terkena racun itu maka akan berbahaya untuk ramuan cinta nya, tapi semoga saja tak ada masalah.
Zelena menyeringai, manik biru gelapnya berganti menjadi putih keperakan, tanda bahwa kekuatannya bangkit lebih besar.
Sekelilingnya mulai tertutupi kabut, kabut dingin yang langsung merubah kupu-kupu beracun itu menjadi es seketika.
Tanah yang dipijaknya langsung berubah menjadi es, Jelinka dengan cepat mengeluarkan kupu-kupu besar dan naik keatasnya.
"Kau menantangku." bisik Zelena dengan senyum miringnya.
Zelena menghantam tanah es dibawahnya, sekitar lapangan bergetar hebat.
Crak!
"GROAAAWWWWWR!!"
Sebuah raksasa es dengan runcingan disekelilinh bahu dan tangannya muncul dari bawah tanah.
Sangat besar, badai salju mulai datang, badai salju itu mengelilingi tubuh Zelena agar terlindungi dari serangan kupu-kupu beracun.
"Apa dia bakal baik-baik saja?" bisik Zean khawatir.
"Tenang saja, Zelena itu kuat sekali."
Zean berusaha percaya, semoga saja benar adanya.
"BRENGSEK!" Jelinka semakin kalut, dia mengeluarkan ratusan ribu kupu-kupu merahnya guna menyerang raksasa es milik Zelena.
Sementara Zelena santai didalam badai saljunya, dia hanya tersenyum angkuh dengan bunga es ditangannya.
"KAU CURANG!" jerit Jelinka emosi.
Zelena menggeleng pelan, dia mengarahkan tangannya kedepan, puluhan ribu kupu-kupu es keluar dari tangannya dan menyerang Jelinka seketika.
Kupu-kupu es yang meniru kupu-kupu beracun Jelinka. "AKH!!"
Raksasa es itu runtuh karena ratusan ribu kupu-kupu milik Jelinka, namun Jelinka kini sudah tergeletak lemah ditanah es karena racun dari kupu-kupu es Zelena.
Dering penanda berhenti berbunyi.
"PUTRI ZELENA MEMENANGKAN PERTANDINGAN!"
Sorakan bahagia bergemuruh kuat, itu tadi adalah pertandingan yang sempurnah, bunga-bunga es sisa badai salju Zelena mulai menghilang dan tanah kembali seperti semula.
Zean berlari cepat kearah Zelena dan memeluknya erat. "Syukurlah tidak kena racunnya." gumam Zean lega.
Zelena tersenyum senang, dia membalas pelukan Zean dan mencium pipinya.
"Kamu hebat bangeeeet." puji salah seorang lelaki yang juga fans Zelena.
Zelena melepas pelukan Zean kemudian tersenyum tipis. "Terima kasih." Zean sontak memicing tajam pada lelaki itu.
Dengan kesal dia mengeratkan pelukannya ditubuh Zelena. "Kamu keren banget Lena." puji lelaki lainnya.
Baru saja Zelena hendak membalas, Zean sudah menjerit kesal padanya.
"Jangan dibalas!! Ayo ke kantin aku mau makan!" serunya kesal.
Zelena terkekeh pelan, dia melepas pelukannya lalu menggenggam tangan Zean erat. "Maaf baby, ayo kita makan." Zean mengangguk puas.
Dia menatap sinis laki-laki disana, dengan sengaja dia merangkul lengan Zelena.
Lalu mencium pipinya. "She is mine." desis Zean pada laki-laki disana.
Sudah Zean putuskan, Zean akan membuat ramuan itu lagi, jadi Zelena akan mutlak menjadi miliknya!
Bersambung📸
![](https://img.wattpad.com/cover/297297635-288-k484593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Selesai]
FantasyKeteledoran Zean yang malah memberikan ramuan cinta pada Zelena, membuatnya dalam masalah besar. Zean Tharioda, remaja 19 tahun yang termasuk ke jajaran murid pintar dalam urusan ramuan di Academi Balerion, Academi yang mengumpulkan murid-murid tela...