Heyo semua, selamat pagi👍
Tembuskan 200 vote dan 100 komen👍
~~~~
Zean mengulas senyum indahnya untuk Zelena, gadis itu tengah memijit tangan Zean yang terasa pegal karena beberapa jam yang lalu sibuk di ruang ramuan miliknya.
"Masih pegel sayang?" pertanyaan itu kini terdengar asik di telinga Zean, padahal tadi pagi panggilan sayang itu menyebalkan sekali.
Zean menggeleng, dia mengkode minta pelukan pada Zelena. "Uluh-uluh my baby." gumam Zelena sembari memeluk Zean erat.
Zean terkekeh pelan, dia mengusakan wajahnya diperut Zelena, kemudian melamun sejenak membayangkan hari-harinya 2 minggu kedepan bagaimana.
Sapuan hangat Zean rasakan diwajahnya, ternyata Zelena menangkup wajahnya dan mendongakannya. "Baby, i love you so much." bisik Zelena sembari mengecup dahi Zean lama.
Zean memejamkan matanya sejenak, meresapi arti ciuman Zelena, begini ya rasanya dicintai, Zean senang.
"Eum, Zean lapar." cicitnya manja, Zelena tersenyum lembut kemudian mencium pipi chubby Zean.
"Baiklah, aku bawakan makan malam dulu oke, setelah ini kamu tidur." dan mulai sekarang Zean akan tidur di kamar asrama Zelena, Zelena sendiri yang meminta.
Zean mengangguk patuh, dia memandangi punggung indah Zelena saat berjalan keluar kamar. Helaan napas Zean berikan.
"Haruskan aku berikan ramuan lagi? Agar efeknya bertahan lebih lama." gumam Zean lirih, haruskah?
"Ah tidak, itu tidak benar."
Zean tak bisa menambah kericuhan lagi, 2 minggu saja sudah cukup bagi Zean untuk mendapat cinta Zelena, jadi dia tak mau membuat ramuan itu lagi.
"Lebih baik aku mandi." Zelena bahkan sudah menyiapkannya piyama baru, sungguh bucin sekali gadis itu padanya.
...
Zelena mengulas senyum gemasnya, dia baru kembali setelah membawa makan malam untuk Zean, dan setelah masuk dia melihat Zean sudah tidur meringkuk di tengah kasur.
Perlahan Zelena meletakan makanan tadi ke meja nakas, lalu berjalan mendekati kasur.
Zelena naik, dan menciun pipi Zean pelan. "Baby, makanan nya sudah ku bawa sayang, bangun dulu yuk." bisikan lembut itu mengusik tidur Zean.
Dia membuka matanya perlahan, manik merah maroonnya nampak indah sekali dipandangan Zelena. "Uumh, aku ngantuk Elen." rengeknya sembari memeluk Zelena.
Zelena menahan debar dijantungnya, Elen adalah panggilan yang bagus. "Oke, tidur saja ya. Biar aku yang habiskan makanan itu."
"Huum, nanti peluk aku."
"Iya baby."
"Peluk eraaaaat."
"Iyaaa sayangku."
Zean tertawa pelan, dia melanjutkan tidurnya sementara Zelena mulai mengganti pakaiannya, setelah ini dia harus belajar dulu baru makan malam.
"Dia sangat manis, aku suka sekali dengannya." gumam Zelena sembari berjalan menuju walk in closet.
"Kenapa ada manusia semanis dia disini, beruntung aku memiliki nya."
Zelena gemas sekali, rasanya Zelena hanya mau Zean untuk dirinya saja, Zean tak boleh dilihat siapapun.
Zean adalah miliknya, dan itu tak bisa diganggu gugat sama sekali oleh apapun.
"Aaa, aku sangat mencintainya!" lihatlah kebucinan gadis ini, sunggu terlalu.
Tapi ya namanya lagi kena ramuan cinta, wajar dia sebucin itu pada Zean.
Bersambung📸
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Selesai]
FantasiKeteledoran Zean yang malah memberikan ramuan cinta pada Zelena, membuatnya dalam masalah besar. Zean Tharioda, remaja 19 tahun yang termasuk ke jajaran murid pintar dalam urusan ramuan di Academi Balerion, Academi yang mengumpulkan murid-murid tela...