☁️LP-Mengejutkan semuanya☁️

15.2K 2.2K 144
                                    

Heyo, tembuskan 200 vote dan 100 komen yak.

No spam next, no spam lanjut, Spam gajelas auto hapus.

~~~~~

Zean membuka matanya perlahan, yang dirasakannya adalah kehangatan selimut tebal ditubuhnya.

"Selamat pagi milikku, ayo bangun karena kita harus segera ke Academy." mata bermanik merah maroon itu membelalak seketika.

Dia menoleh kearah Zelena yang sudah cantik dan rapi dengan rompi serta seragamnya.

Ah, Zean baru ingat kalau Zelena masih dalam pengaruh ramuan cinta yang dia buat. "Aa..Zelena aku harus kembali ke kamarku." ujar Zean takut-takut.

Dia bangun, menyingkap selimut tebal itu lalu hendak turun, namun Zelena dengan telatennya langsung memakaikan sepatu ke kaki Zean.

"Baiklah, tapi nanti aku akan ke kelasmu sayang, jangan nakal ya." ujar Zelena lembut, dia menyempatkan mengecup bibir Zean pelan.

Zean terdiam, pipinya memerah, dia tak tau harus bereaksi bagaimana, karena dia tak menyukai Zelena jadi tak ada debar dijantungnya.

"Baik." hanya itu yang bisa Zean katakan, dia berjalan menuju pintu dan keluar.

Meninggalkan Zelena yang masih tersenyum senang memandang kepergian Zean.

"Aa, dia sangat manis. Aku mencintainya." bisik Zelena sembari mengusap pelan rambut putih keperakannya.

Zelena duduk dipinggir kasur, dia memainkan salju dan membentuk sebuah boneka salju berbentuk Zean.

Sangat mirip. "Aaa, bahkan bentuk boneka saljunya saja sangat manis, aku sangat mencintainya." Zelena terkekeh pelan.

Benar-benar dimabuk cinta gadis 19 tahun ini.

....

Raut wajah Zean kecut sekali, apalagi ketika Tender menertawakan kegagalannya. "Sudah aku bilang, pasti ada hal baru." cetusnya senang.

Zean mengabaikan ucapan Tender, dia sudah duduk tenang di kelas ramuan hari ini. Bodo amat dengan hasil dan kenaikan tingkat, Zean tak perduli.

Karena tujuan awalnya kan Cloe, bukan Zelena jadi anggap saja Zean gagal.

Zean tak menyukai Zelena sama sekali, jadi apapun yang Zelena perbuat tak akan merubah apapun.

"Menyebalkan sekali." gerutunya sebal.

Zean menelungkupkan wajahnya di meja, rasanya dia mau pulang saja ke rumahnya daripada disini, selama 2 minggu agar efek ramuan itu hilang.

Tok tok.

Seisi kelas kecuali Zean menoleh kearah pintu. "Ah, Nona Zelena. Ada perlu apa anda kemari?" mendengar nama Zelena.

Zean langsung mendongak, dia menatap Zelena yang berdiri dipintu kelas dengan tatapan tak percaya.

Senyum Zelena mengembang begitu melihat Zean diujung kelas. "ZEAN MILIKKU! AKU MERINDUKANMUUU." jeritnya senang kemudian berlari kearah Zean.

Seisi kelas terkejut, bahkan Tender juga terkejut. Dia tak menyangka jika efeknya akan kena ke Zelena, wah ini kabar yang mengejutkan.

"Zelena-"

"I miss you baby." Zelena mencium pipi Zean, Zean tak bisa berbuat banyak, dia pasrah saja.

Tapi seisi kelas sudah shock tak terkira, bahkan Cloe dan Vlow juga kaget melihat sahabat dingin mereka seperti itu.

"Zelena, aku sedang ada kelas. Jangan cium disini." tegur Zean pelan saat Zelena hendak mencium bibirnya.

Zelena menurut, dia duduk disebelah Zean sembari menggenggam tangannya erat. "Heheh, jari Zean baguus, Zelena suka." pujinya sembari mencium jari lentik Zean.

Zean mengangguk saja, sudahlah terserah dia mau melakukan apa.

"Maaf Miss, lanjutkan saja. Zelena tak akan mengganggu." sahut Zean tenang.

Seisi kelas melongo seperti orang bodoh, ini sebuah berita besar yang sangat menghebohkan Academy Balerion.

Dan seperti Zean akan menghadapi pada fans Zelena setelah ini.






Bersambung📸

Love Potion [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang