H A P P Y R E A D I N G !
"Ikan hiu makan tomat mentah, I love you Sivanyah!" pekik Dirga pada Sivanya. Gadis berbandana kain biru itu mendelik tajam, bagaimana jika Fatah kekasihnya lewat kelas 10 IPS 3, bisa habis dia.
"Stroberry makan tomat, sorry gak minat!" balas Sivanya ketus.
"Sejak kapan buah makan buah?" tanya Alara menyahuti.
Lagi-lagi kelas 10 IPS 3 diberkahi jam kosong. Guru-Guru tengah rapat bulanan dan hanya memberikan tugas. Itu pun dikirim lewat grup kelas, alhasil para murid memilih mengerjakan di rumah. Lebih baik menikmati masa-masa jamkos dengan berleha-leha terkecuali bagi murid ambis yang langsung mengerjakannya.
"Sejak gue suka sama Sivanya apapun yang diucapin dia selalu bener, Al." Bukan Sivanya yang membalas melainkan Dirga si lelaki bucin yang sangat menggilai Sivanya. Sayangnya harus bucin pada pacar orang.
"Dih apaan sih lo, gue udah punya pacar!" Sivanya membalasnya dengan ketus. Air muka gadis itu kentara kesal, sebab Dirga selalu saja mengganggunya.
"Buaya kampungan, ngapain sih lo godain temen gue?!" murka Rinai tidak terima Sivanya digombali buaya seperti Dirga.
"Biarin, gue gak perduli," ucap Dirga acuh tak acuh. "Neng Rinai jangan cemburu, hati Aa Dirga hari ini cuma buat neng Sivanya. Al, dukung gue yah, nanti kalau gue berhasil dapetin Sivanya, gue kasih lolipop warna kuning rasa melon lima dus buat lo."
Mata bulat Alara berbinar. "Serius?" Dirga menganggukkan kepalanya seraya mengedipkan sebelah matanya pada Sivanya. Sementara Rinai berjengit jijik.
"Ihh Alara! Lo harusnya dukung gue buat jauh-jauh dari Dirga bukannya malah ngedukung Dirga!"
"Vanya, lolipop warna kuning rasa melon tuh jarang banget tau apalagi lima dus 'kan banyak," balas Alara membela diri.
Sivanya memutar kedua bola matanya kesal, sudah tidak heran jika Alara lebih memilih lolipop kesukaannya itu daripada mendukung sahabatnya sendiri. Lalu gadis itu menatap tajam ke arah Dirga yang tersenyum genit.
"AHH DIRGA! GUE GAK SUDI YAH SUKA SAMA BUAYA KAYAK LO! ENYAH AJA SANA LO DIHADAPAN GUE!" Sivanya berteriak prustasi, tidak peduli semua orang di dalam kelas tertawa karenanya.
"Jangan gitu lah Siv, nanti kalau gue gak ada terus lo kangen gimana?" tanya Dirga menaik turunkan alisnya, menggoda.
"Astaga! Gue udah punya pacar, Dirga!" tekan Sivanya dengan geram, sungguh gadis itu sangat kesal mungkin jika ia karakter komik, di atas kepalanya sudah ada asap.
"Denger yah Siv, sebelum bendera kuning berkibar di depan rumah lo, gue bakal tetep ngejar lo," ujar Dirga memberi tahu.
"JADI LO NGEDOAIN GUE MATI?!" pekik Sivanya tidak terima.
"Ya enggak lah, mana berani gue doain lo mati, gue 'kan gak mau jadi duda."
"Lo pikir gue mau nikah sama lo?"
"Ya harus lah, mau lo nikah sama orang lain dulu pun gue akan tetep ngejar lo, jodoh lo 'kan gue." Dirga menarik kerah bajunya dengan angkuh.
"JADI LO NGEDOAIN GUE JANDA HAH?!"
"Ya gak apa-apa, 'kan janda lebih menggoda."
"DIRGAAAAAA!!" pekik Sivanya seraya mengejar Dirga yang berlari ke belakang kelas.
Hal itu membuat seisi kelas makin tertawa terbahak dengan tingkah mereka berdua.
Alara yang masih tertawa geli melihat Sivanya dan Dirga yang berlarian itu sontak menghentikan tawanya ketika merasa tangannya ditarik seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadrela'S || Winter ft Jaemin
Novela JuvenilSeandainya Alara diberi pilihan walau pilihannya antara mati tragis atau hidup tragis. Alara akan dengan yakin memilih mati dengan tragis. Biarlah, setidaknya ia hanya merasakan sakit saat kematiannya saja. Namun, sayangnya Alara harus dihadapkan ta...