23. sebuah pertanggung jawaban

54 4 3
                                    

Jigue tuk tteoreojin I'm an alien on this earth

Na hollo eodiedo sokaji ana boigo
Amuri useobwado I feel so lonely
Jiguingwa seokkiryeogo deuneun oegyein
Sori nae mareul haebwado nugudo deutjil ana

Alara memejamkan matanya meresapi lagu yang terdengar lewat earphonenya itu. Alien dari Han Jisung. Lagu yang akhir-akhir ini memenuhi playlistnya karena Alara merasa lagu ini sangat mewakilkan perasaannya. Namun detik berikutnya pejaman mata itu berubah delikan tajam saat seseorang menarik earphone ditelinga-nya.

"Al, nanti siang eskul lo ada rapat. Lo wajib hadir. Udah lima kali lo bolos terus. Banyak yang ngomongin lo tau," Rinai berujar langsung, gadis itulah yang menarik earphone Alara karena ucapannya sama sekali tidak dihiraukan Alara.

"Al, lo bolos lima kali?" tanya Sivanya tak percaya.

"Gila? Kok bisa sih? Lo kemana aja?" tanya Sania penasaran sekaligus tidak menyangka.

Alara yang semula kesal pada Rinai mengangguk malu. "Setiap ada rapat, mood gue gak bagus, jadinya gue kabur aja."

"Gak profesional," komentar Sania.

Rinai dan Sivanya mengangguk menyetujui ucapan Sania. "Tau tuh! Tapi anehnya kak Hirsam gak marah sama Alara, negur aja engga kan?" Rinai memajukan tubuhnya lebih dekat.

"Kalian tau 'kan kak Mia kelas 12 IPS 4, dia bolos tiga kali auto di tendang sama kak Hirsam."

"HAH! SERIUS?!" pekik ketiga gadis itu bersamaan.

"Emang gue keliatan bercanda?" Lagi, ketiga gadis itu kompak menggeleng melihat raut keseriusan Rinai. "Nah makanya pas tau Alara jarang banget ikut rapat tapi gak ada apapun tindakan dari kak Hirsam, semua anggotanya jadi pada ngomongin lo Alara, mereka kira lo udah kasih apa gitu ke kak Hirsam sampe jadi jinak gitu," jelas Rinai.

"Sembarangan banget, gue gak kasih apa-apa yah ke kak Hirsam." Alara mencebik, tidak habis pikir bisa-bisanya ada yang berpikir seperti itu.

"Terus kenapa yang bolos lebih dari tiga kali gak dikeluarin?" tanya Sania heran.

"Ada yang gak beres nih," tambah Sivanya diangguki Sania dan Rinai.

Sementara Alara merasa tidak enak hati, dia sering seenaknya kabur ketika ada rapat yang jelas sudah diumunkan di grup eskulnya itu. Dulu saja saat pendaftaran Alara yang paling bersemangat tapi kenapa malah begini jadinya? Seharusnya dia sudah dikeluarkan oleh Hirsam. Apa harus dia yang mengundurkan diri saja?

"Boleh pinjem Alara-nya sebentar?" Hirsam tiba-tiba sudah ada didepan kelas, semua mata menoleh kearah lelaki itu termasuk Alara.

"Kak Sam," ucap Alara pelan hanya Sivanya yang tepat disebelahnya yang mendengar. Kebetulan macam apa ini, baru saja dibicarakan orangnya datang.

"Kayaknya ada udang dibalik tepung," bisik Sivanya tepat di telinga Alara.

Alara menghiraukan ucapan aneh temannya itu, ada-ada saja udang dibalik tepung. Tanpa mempedulikan bisikan-bisikkan teman-teman sekelasnya, segera Alara menghampiri Hirsam yang setia menunggu diambang pintu.

"Ada apa kak?" tanya Alara ketika sudah berada dihadapan Hirsam.

Hirsam bersender di dinding, kedua tangan cowok itu dimasukkan kedalam saku celananya. Alara sempat terpana ketampanan lelaki yang menjadi ketua eskulnya itu. Cepat-cepat Alara menepis pikirannya untuk tidak berpikir macam-macam pada Hirsam.

"Lo udah tau 'kan kalau nanti istirahat kedua ada rapat?" tanya Hirsam menaikkan alisnya.

Alara gelagapan melihat Hirsam menaikkan alisnya. Kenapa ketampanannya jadi meningkat begini? Sial! Sekali lagi Alara menepis semua pikiran tentang Hirsam dikepalanya. Alara mengangguk pelan, langsung teringat ucapan Rinai tentang Hirsam mengeluarkan Mia karena sering bolos, lalu apa kabar dirinya yang juga sering bolos tetapi jika ada rapat Hirsam yang langsung menemuinya. Alara tahu itu sangat tidak adil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sadrela'S || Winter ft JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang