tiga

4.7K 855 46
                                    


tiga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tiga

in collaboration with anothermissjo's story title "One Last Game"

Tinggalkan vote dan komen, ya! <3

🧵

🧵

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🧵

Tidak seperti kebiasaannya yang selalu tidur hingga puas sehari setelah pesta pernikahan yang pasti amat menguras pikiran dan tenaganya, hari ini Michelle bangun sangat pagi meskipun tubuh—terutama kedua kakinya sangat lelah hingga terasa ingin lepas. Venue yang masih paling melelahkan bagi Michelle dan tim Love Blooms adalah pantai. Bekerja di area pantai menguras lebih banyak tenaga dibandingkan dengan pernikahan di dalam ruangan, dimulai dari cuacanya yang tidak bisa ditebak, pasir yang sangat melelahkan kaki, angin yang kadang panas, dingin, dan kuat dari area pantai, serta tidak lupa debu serta pasir yang berterbangan. Belum lagi aneka serangga yang muncul entah dari pasir ataupun pohon-pohon di sekitar venue.

Michelle segera merapikan penampilannya tanpa repot-repot untuk mandi terlebih dulu, kemudian berjalan keluar dari cottage tempatnya menginap yang terletak di sekeliling pantai berbeda dengan gedung hotel yang menjadi pusat pelayanan. Sesekali Michelle menyapa tamu-tamu Industrian dan Matcha yang dikenalinya di tengah perjalanan menuju resepsionis di dalam gedung hotel. Ia hendak memastikan jumlah akhir kamar yang diisi para tamu untuk dilaporkan pada Industrian dan Matcha meskipun pasangan pengantin melepaskannya dari tanggung jawab ini karena sudah diurus oleh First.

Setibanya di depan meja resepsionis, Michelle menemukan keberadaan pria yang langsung dikenalinya sebagai entah Edward ataupun Ethan, yang penting salah satu dari mereka berdua. Michelle bingung, apa lebih baik dirinya pura-pura tidak menyadari keberadaan Edward ataupun Ethan itu, atau malah menyapa terlebih dulu sebagai bentuk sopan santun?

Michelle belum memutuskan apa pun ketika sapaan ringan yang ditujukan padanya terdengar. Ia juga merasakan bayangan seseorang begitu dekat dengannya. "Morning, Beautiful."

One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]Where stories live. Discover now