delapan belas
in collaboration with anothermissjo 's story titled"One Last Game"
🧵
🧵
"Apa sekarang sedang hujan?" tanya Michelle pada Jessica di tengah-tengah rapat mingguan Love Blooms. Semua anggota tim Love Blooms yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka langsung menatap Michelle dengan raut kebingungan.
Dengan kening yang berkerut, Jessica menjawab pertanyaan Michelle, mewakili anggota tim Love Blooms lainnya, "Tidak. Hari ini sangat panas, bagaimana mungkin turun hujan?"
Michelle mengangguk paham dengan sedikit kekecewaan yang terasa di hatinya. Namun, sebelum mereka melanjutkan kembali sisa pembahasan rapat mereka, Michelle kembali melontarkan pertanyaan selanjutnya. "Kalau begitu, apa mungkin nanti sore akan hujan? Atau besok, mungkin?"
Jessica meraih ponselnya yang terletak di atas meja kemudian menyalakannya. Ia terlihat sibuk menggerakkan ibu jarinya di atas layar. "Sesuai ramalan cuaca, besok berawan tapi tidak ada tanda-tanda akan hujan."
Baiklah, Michelle tidak akan bertanya lagi. Sudah lebih dari sepuluh hari sejak hujan deras hari itu, dan lagi-lagi Ethan belum menghubunginya sama sekali. Apa Michelle harus terus menunggu hujan turun agar pria itu datang menemuinya hanya untuk membawakan payung? Mungkin lain kali Michelle harus meminjaminya kotak bekal atau apa pun itu yang bisa dikembalikan Ethan tanpa perlu bergantung pada cuaca yang tak pernah pasti.
***
Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan
🧵
YOU ARE READING
One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]
Roman d'amourBisa dibaca di karyakarsa: @lyanchan prolog - 8 gratis Cerita ini adalah cerita kolaborasi dengan @anothermissjo dengan cerita berjudul "One Last Game" 🧵 Bertemu kembali dengan klien yang batal menikah akibat perbuatannya adalah hal terakhir yang...