dua puluh dua
in collaboration with anothermissjo's story titled "One Last Game"
*
"Tunggu. Itu mirip sepeda gue. Kata lo nggak punya sepeda?" tanya First sambil menunjuk sepeda itu.
"Mana?" tanya Edward sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia tidak menemukan apa pun hingga kembali melontarkan protesnya, "Gak ada, gue gak punya sepeda di rumah ini. Lo ngaur, ya?"
Kali ini, si pendiam Ethan angkat bicara. "Itu, di halaman dekat pintu gudang. Aku keluarin beberapa minggu yang lalu untuk dipakai pekerja, in case mereka butuh." Suara Ethan terdengar sangat santai dan tanpa rasa bersalah.
Edward memusatkan pandangannya ke arah gudang dan mendapati sepeda yang terasa asing bagi dirinya hingga beberapa saat kemudian dirinya teringat pada satu kejadian yang dilakukannya saat sekolah menengah pertama dulu. Ia menatap First dengan senyum yang dipaksakan. "Hehe, itu emang sepeda lo yang gue pinjam."
"Sepeda gue yang lo pinjam? Kapan pinjamnya? Perasaan itu sepeda udah lama dicuri orang." First berdecak kasar sambil menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan tingkah menyebalkan Edward yang seharusnya sudah biasa ia hadapi. "Wait. Ini kayaknya lo curi, bukan pinjam."
Edward kembali terkekeh. "Pinjem kok," katanya sambil berjalan menuju gudang untuk mengayuh sepeda lama First kembali ke hadapan mereka. "Ini mau gue kembaliin habis sepedaan ini."
***
Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan
YOU ARE READING
One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]
RomanceBisa dibaca di karyakarsa: @lyanchan prolog - 8 gratis Cerita ini adalah cerita kolaborasi dengan @anothermissjo dengan cerita berjudul "One Last Game" 🧵 Bertemu kembali dengan klien yang batal menikah akibat perbuatannya adalah hal terakhir yang...