tiga belas

2.8K 634 31
                                    


tiga belas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tiga belas

in collaboration withanothermissjo 's story titled"One Last Game"

🧵

🧵

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🧵

Michelle berdiri menghadap beberapa mobil pribadi yang terparkir rapi di depannya. Tepat di sebelah kakinya, koper peraknya berdiri dengan kokoh. Tim Love Blooms, kedua pengantin beserta keluarga, dan para tamu sudah siap untuk pulang kembali kepada kegiatan masing-masing. Sayangnya, bus yang sudah dipersiapkan oleh Love Blooms mengalami kendala dalam perjalanan untuk menjemput mereka di tempat pertemuan setelah mereka semua menaiki kapal dari pulau pribadi keluarga First ke daratan.

Industrian dan Matcha berbaik hati meminta tolong kepada keluarga serta beberapa tamu mereka agar memberi tumpangan pada tim Love Blooms agar bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman dan nyaman. Untungnya, berkat pekerjaan mereka yang memuaskan serta hati keluarga dan tamu Industrian dan Matcha yang teramat luas, mereka setuju untuk memberi tumpangan pada tim Love Blooms. Sehingga, di sinilah Michelle, ia tengah menunggu mobil yang dikendarai Ethan untuk siap memberikannya tumpangan.

Ethan memarkirkan mobilnya tepat di depan Michelle kemudian membuka kaca jendela mobil. Ia melepas kacamata hitam yang tengah dipakainya sebelum menyapa Michelle. "Masuk, aku akan mengantarmu pulang."

Michelle masih berdiri di tempat, ia sibuk mengamati kemungkinan mobil lain yang kosong sehingga ia bisa meminta tumpangan namun nihil. Mobil lain sudah penuh dengan barang bawaan dan tim Love Blooms yang cukup ramai. Michelle menghela napas sebelum melangkah menuju bagian belakang mobil Ethan untuk memasukkan kopernya ke dalam bagasi. Michelle sadar jika Ethan baru saja keluar dari mobil dan berjalan mendekatinya. Pria itu membantunya memasukkan koper yang cukup berat itu ke dalam mobil. Sesaat sebelum Ethan hendak menutup pintu bagasi, Edward menahan Ethan. "Kamu tidak melupakanku bukan, Baby Bro? Jangan karena pertengkaran kita tadi, kamu mengabaikan kenyataan jika kita berangkat bersama. Itu artinya jika kita juga harus pulang bersama."

Ethan hanya diam, namun ia tetap membiarkan Edward menaruh kopernya.

"Astaga, bagaimana bisa kalian memiliki koper yang sama?" tanya Edward sambil merapikan ketiga koper mereka. Ia menaruh kopernya paling tepi.

***

Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan

Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]Where stories live. Discover now