sepuluh
in collaboration with anothermissjo's story titled "One Last Game"
*
*
Edward berjalan melewati resepsionis hendak pulang setelah tidak berhasil menemukan Ethan di ruang kerja saudara kembarnya itu. Ia kira dirinya berkesempatan untuk pamit pada adiknya sebelum kembali berkelana ke beberapa kota lain dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk menikmati perubahan musim yang mungkin bisa menjadi inspirasi lukisan selanjutnya. Lebih baik ia mengabari Ethan melalui pesan singkat saja, pikirnya.
"Maaf, Ibu. Bapak Ethan sedang tidak ada di tempat. Apakah ibu ingin saya buatkan janji untuk hari lain?"
Langkah kakinya otomatis berhenti saat indera pendengarannya menangkap percakapan antara resepsionis dan seorang wanita cantik yang berpakaian amat membosankan itu. Sepertinya, mereka berdua memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin bertemu dengan Ethan. Edward memutuskan untuk memperlambat langkah dan mempertajam indera pendengarannya. Ia cukup senggang saat ini, tidak ada salahnya untuk mencuri dengar dan menilai seberapa lama dirinya akan tinggal.
Baiklah, Edward memutuskan untuk tinggal. Tidak ada salahnya untuk bermain sebentar sebelum pulang. Ia harus memberikan kesan yang baik mewakili saudara kembarnya. Jadi, sebelum wanita cantik namun membosankan di dekatnya ini menggeleng, Edward langsung bicara, "Anda mencari saya? Ada yang ingin dibicarakan?"
***
Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan
YOU ARE READING
One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]
RomanceBisa dibaca di karyakarsa: @lyanchan prolog - 8 gratis Cerita ini adalah cerita kolaborasi dengan @anothermissjo dengan cerita berjudul "One Last Game" 🧵 Bertemu kembali dengan klien yang batal menikah akibat perbuatannya adalah hal terakhir yang...