sebelas

3K 631 49
                                    


sebelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sebelas

in collaboration with anothermissjo's story titled "One Last Game"

🧵

🧵

Edward menekan nomor telepon rumah ibunya berulang kali, sebab sedari tadi panggilannya tidak dijawab. Ia mengigit jari tangannya cemas sambil terus menahan gagang telepon agar tetap menempel pada daun telinga. Tadi, sepulang dari sekolah, ia mendengar berita yang kurang menyenangkan dari temannya dan Ethan bahwa ibunya tengah sakit parah. Kenapa Ethan tidak memberitahunya sama sekali?! Kenapa ia malah harus mendengar informasi sepenting itu dari orang lain?

"Apa yang sedang dia lakukan? Kenapa tidak menjawab teleponku?" tanya Edward pada dirinya sendiri. Kedua kakinya tidak bisa diam.

Nada tunggu yang cukup lama terdengar itu menambah rasa frustasi dalam diri Edward sehingga ia berniat untuk memutuskan sambungan telepon sebelum kembali menghubungi telepon rumah ibunya. Sebelum niatnya terealisasi, panggilannya dijawab dan terdengar suara Ethan yang bergetar hebat seperti sedang menangis keras.

"Halo? Siapapun Anda, bisa datang untuk tolong ibuku? Dia tidak sadarkan diri, tubuhnya terus menggigil," kata Ethan dengan terbata-bata. Ia menggenggam gagang telepon sekuat tenaga yang ia bisa. "Aku tidak tahu harus berbuat apa."

Bola mata Edward membesar. "Kamu tidak berniat memberitahuku sama sekali kalau mama sakit?! Kenapa aku harus tahu dari orang lain?!" Edward menumpahkan amarah pada Ethan. Ia tidak berhasil menahan dirinya untuk tidak berteriak, padahal sedari tadi ia menelepon ibunya dalam diam agar ayahnya tidak tahu.

***

Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan

Bisa dibaca di KARYA KARSA: lyanchan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
One Last Knot [LENGKAP DI KARYAKARSA]Where stories live. Discover now