CRUEL SENIOR - 6

1.4K 68 0
                                    

Happy Reading!

Viandra baru saja keluar dari tempat latihan tadi setelah mengambil dompet milik Alma yang tertinggal. Ia buru-buru melangkahkan kakinya menuju parkiran, saat sedang berjalan Viandra mendadak berhenti. 

"Gue kaya ngelupain sesuatu." 

Viandra memperhatikan sekitar sambil terbengong. Beberapa detik kemudian ia membelalakan matanya. 

"Tuh bocah kemana? aduh kok gue bisa tinggalin tuh bocah gitu aja si." Viandra panik sambil menggigit jarinya. 

Viandra berjalan menuju warung kopi yang ada di seberang jalan tempat tadi ia menemukan Aroa.

"Permisi Bu, maaf sebelumnya. Saya mau tanya, Ibu liat anak laki-laki tingginya sepinggang saya, kulitnya putih Bu, dan dia juga pakai baju dan topi warna hitam. Kira-kira Ibu liat gak?" tanya Viandra kepada Ibu-ibu pemilik warung tersebut.

Wanita tua itu terlihat menggeleng. "Maaf Neng, Ibu dari tadi sibuk ngelayanin pembeli. Jadi, ibu gak terlalu merhatiin sekitar sini Neng."

"Ah gitu ya Bu. Yaudah Bu gapapa, kalo gitu saya permisi ya Bu. Terimakasih Bu." ucap Viandra.

Viandra berjalan menuju motornya dan menghembuskan napasnya dengan kasar. "Kalau tuh bocah diculik gimana?"

"Apa orangtuanya udah jemput kali ya. Coba deh, sekalian gue pulang sekalian gue liat di jalan siapa tau ada." Viandra segera mengendarai motornya untuk pergi dari area parkir.

Sepanjang perjalanan, Viandra selalu melihat ke kanan dan ke kirinya takut jika terlewat mendapatkan Aroa, bocah yang memanggilnya dengan sebutan Mama.

Viandra berhenti menuju persimpangan jalan menuju arah perumahannya. Ia membuka Visor helm miliknya. 

"Kayanya emang udah dijemput tuh bocah. Gue langsung balik aja kalo gitu." ucap Viandra yang kemudian melanjutkan perjalanannya.

***

"Nih dompet lo, makanya kalo naro jangan sembarangan."

Alma senyum-senyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Hehehe, thanks ya Vi."

"Hm, lo mau langsung balik? atau mampir dulu?" tawar Viandra.

Alma terlihat berpikir. "Em, kayanya gue langsung balik aja. Udah mau malem juga. Gue harus nyiapin buat besok kuliah. Next time deh." 

Viandra mengangguk mengerti. "Yaudah lo hati-hati di jalan, jangan ngebut!" titah Viandra.

"SIAPP." ucap Alma sambil hormat kepada Viandra layaknya seorang prajurit kepada komandan.

"Kalo gitu gue langsung pulang ya, bye." lanjut Alma.

"Bye."

***

"Katanya hari ini ada meeting? Kok malah ada di Kampus." ejek Fauzan kepada sesorang yang baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga yang tak lain Andreas.

"Gue emang meeting, tapi setelah itu gue pergi ke kampus." Andreas menjawab dengan acuh sambil melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

"Lo suka sama Viandra Bang?" ucap Fauzan tiba-tiba yang sontak membuat langkah kaki Andreas terhenti.

Udah tau ternyata ucap Andreas dalam hati tak lupa senyum miringnya.

Masih dengan posisi yang berada di pertengahan tangga. Andreas menyeringai mendengar ucapan sang adik.

"Kalo iya kenapa?" jawab Andreas menantang Fauzan.

Fauzan terkekeh sinis. "Udah gue duga. Jangan bilang, lo di kampus tadi juga lagi ngawasin Viandra Bang?" tebak Fauzan.

CRUEL SENIOR (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang