CRUEL SENIOR (ON GOING)

CRUEL SENIOR - 7

Happy Reading!

Viandra memarkirkan motornya di halaman mansion milik fauzan dan keluarganya. Setelah izin untuk pulang sekedar berganti pakaian dan makan Viandra bergegas untuk pergi. Viandra memandangi bangunan di depannya, begitu megah dan mewah. Sekaya apa sebenarnya kekasih dari temannya ini.

"Vi, lo udah dateng. Kenapa gak telepon gue atau Neroa?"

Viandra mengalihkan perhatiannya ke Fauzan. "Gue lupa bawa handphone, tadi buru-buru soalnya."

"Yaudah ayo masuk, Neroa udah lama nunggu."

Keduanya pun beriringan masuk ke dalam mansion milik Fauzan. Selama Viandra berjalan, matanya menyelusuri setiap sudut yang ada di rumahnya ini. Bukan norak atau kampungan. Masalahnya, mansion milik Fauzan ini seperti mansion-mansion yang ada di novel yang Viandra suka baca. Pilar rumah yang bisa dibilang selalu ada di masing-masing ruangan menjadi daya tarik sendiri di mansion ini. 

"Lo tinggal cuman bertiga sama bokap nyokap lo?" tanya Viandra.

Fauzan menengok ke arah Viandra sambil tertawa kecil. "Ya enggak lah, yekali gue tinggal cuman bertiga doang sama bokap nyokap di mansion yang segede gaban begini."

Viandra tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Gue kira."

"Nah, akhirnya lo dateng Vi. Gue dari tadi udah coba cari-cari tapi bingung mau dipake yang mana." ucap Neroa ketika melihat Viandra datang bersama Fauzan.

Fauzan mendengus. "Enak aja lo doang yang nyari. Gue juga dari tadi juga bantu nyari ya."

"Iyee, maksudnya itu gue sama lo udah nyari cuman masih bingung dan takut salah juga, jadi lebih baik kita berdua tunggu lo aja supaya lo bisa nentuin yang mana yang mau dipake." jelas Neroa.

Viandra mengangguk-angguk. "Yaudah coba sini liat, biar gue lanjutin."

Viandra mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga milik Fauzan yang kebetulan membelakangi tangga menuju lantai atas.