Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komenBtw mau ingetin, ini cerita fiksi ya bestie:3
***
Sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar melalui celah-celah cahaya. Seorang gadis yang tadinya tertidur kini mulai terusik oleh cahaya matahari, matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan penglihatannya. Setelah matanya sudah benar-benar terbuka ia terkejut melihat seseorang yang kini berada di hadapannya. Seorang laki-laki yang kemarin menculiknya.
Ia terlihat tenang dan terlihat sedikit tampan dari pada saat bangun, ingat ya sedikit. heleh gengsi lo Vi ~ Author
Viandra berusaha untuk tidak menimbulkan gerak yang nanti malah membuat laki-laki ini bangun. Viandra mencoba mengingat apa yang terjadi.
Ia baru ingat, jika kemarin ia menemani Aroa hingga tertidur yang berakhir ia juga malah ikut tidur di samping anak itu. Tapi seingatnya kemarin Aroa berada di pelukannya, karena anak itu beralasan tidak bisa tidur jika tidak diusap-usap kepalanya tapi kenapa malah Bapak dari anak ini yang ada di sampingnya?
Sebenernya Viandra ingin benar-benar membolongkan kepala Laki-laki di depannya ini dengan pistol miliknya. Apa ia tak tau jika laki-laki dan perempuan yang bukan pasangannya dilarang satu tempat tidur? Apa kata orang nanti jika ada yang melihat.
Ia harus tetap sabar, menjalankan misi untuk keluar dari mansion ini. Misinya saat ini adalah cukup menaati perintah laki-laki ini lalu mencari tahu agar dapat keluar dari mansion ini tanpa kekurangan apapun di dalam dirinya.
"Mikirin apa?"
Viandra sontak menatap Andreas.
Viandra tidak menjawab melainkan langsung beranjak bangun menuju kamar mandi.
Andreas mengangkat alisnya bingung.
"Umm.... Papa, mama tenama?" Aroa bertanya sambil merenggangkan kedua tangannya, tak lupa mulut yang terbuka.
Andreas sontak membalikkan badannya. "Hm? Mama lagi ke kamar mandi. Kok udah bangun tumben?" tanya Andreas.
Aroa beranjak dari tidurnya kemudian duduk sambil mengucek matanya. "Ada mama toalnya. Em, Papa ni tok di kamal Papa? butan di kamal Aloa?" Aroa bingung,
Andreas menarik tangan Aroa yang sedang mengucek matanya. "Jangan dikucek boy, nanti bisa infeksi. Iya ini memang bukan kamar Aroa. Ini kamar Papa."
Jika kalian bertanya kenapa mereka bertiga bisa tertidur di kamar tidur Andreas, kalian pasti sudah tau jawabannya. Ya benar! Andreas lah yang sudah memindahkan keduanya ke kamar miliknya. Kamar di mana tidak sembarangan orang diperbolehkan masuk, hanya orang-orang tertentu saja.
Semalam, Andreas terbangun karena merasakan haus. Jadi, ia memutuskan untuk pergi sebentar ke dapur lalu kembali lagi untuk tidur. Tetapi, saat melihat cara tidur anaknya itu membuat ia mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL SENIOR (ON GOING)
Teen Fiction⚠️ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN, KATA-KATA YANG KASAR DAN SEDIKIT 18+ ⚠️ Seorang duda yang terobsesi dengan gadis penyuka novel bergenre darkromance. Bahkan, ia rela menyamar menjadi seorang senior di kampus gadisnya. ----------------------------- ‼️...