Chapter 1

30 1 0
                                    

Seorang gadis terlihat berjalan menuju gerbang sekolah. Ia tertunduk memandangi jalan yang ia lewati. Ketika ia sampai di gerbang seorang siswa menghentikannya.

"Hehh Fay blazer lo mana?" Sentak siswa itu.

Fay, gadis itu tergagap tak bisa menjawab yang ia lakukan hanyalah meminta maaf.

"M-maaf kak. Blazer ku... habis di cuci dan belum kering" jawab Fay terbata bata.

"Lo sadar sekarang Senin? Lupa tata terbib sekolah? Upacara bentar lagi dimulai. Lo mau dihukum?" Cecar senior itu. Ia melihat Fay semakin menunduk dan tak menjawab "yaudah lo cari atau beli blazernya biar ga beda sendiri" ucap senior itu iba.

"I-iya kak. Terima kasih" ujar Fay. Fay berjalan cepat menuju kelas nya seiring senior itu menghentikan siswa lain.

"Dasinya pake jangan dikalungin aja. Itu yang pake jaket buka" masih terdengar omelan kakak kelas itu. Fay putus asa ia tak tahu cara mengambil blazer yang ia tinggalkan pada teman sekelasnya.

Sesampainya di kelas Fay berdiri gugup ingin menghampiri kumpulan gadis yang sedang bergosip. Bel sebentar lagi bunyi, tak ada pilihan lain ia segera memghampiri kumpulan itu.

"Engg Revina" panggil Fay pelan.

Revina yang dipanggil pun menghentikan tawanya ia mendongkak melihat gadis berkuncir kuda yang menunduk. Ia tersenyum miring, mainannya sudah datang.

"Ohh Fay. Tumben lu mangkat siangan? Sekolah ga rame kalo lu gaada" ucap Revina tertawa ringan. Tangannya merangkul Fay.

"Gimana kemaren? Enak?" Tanya Revina. Fay yang mendengar itu ingin menangis. Felicia teman Revina yang melihat itupun tertawa senang.

"Re, kasihan loh. Dia nangis jadi jelek mukanya" ujar Felicia sembari menunjukan ekspresi menangis. Ia mengolok olok Fay.

"Vir. Lu ada vidio kemarin malam ga? Waktu dia mabok itu loh" tanya Revina kepada Savira temannya. Savira yang mendengar itu pun langsung mengeluarkan ponselnya ia mencari vidio yang dimaksud Revina. Setelah ketemu ia mulai memainkan vidionya.

'Heh cupu buka blazer lo. Lo mau bikin rusak nama sekolah apa'

Terdengar suara Revina di vidio itu.

'Hooh lu dugem malah pake seragam' itu suara Felicia

'Tapikan kalian yang bawa aku kesini' suara bergetar itu Fay.

'Tapi lo mau kan?' Jeda sebentar 'banyak cowok loh disini, siapa tau ada yang mau.' Giliran suara Savira yang terdengar.

'Emang ada cowok yang mau sama dia?' terdengar Felicia tertawa.

'Lo berdua pegang nih anak' titah Revina. Savira dan Felicia pun menurutinya.

'Nihh Vodka. Lo minum. Ga pernah minum minuman mahalkan?' Terlihat Revina memaksa Fay untuk minum. Fay yang memberontak tak bisa lepas dari kukungan kedua orang itu. Satu gelas. Dua gelas. Dan seterusnya.

Sesudah gelas keenam terlihat Fay yang hampir kehilangan kesadaran ia meracau tak jelas, Savira dan Felicia pun melepaskan pegangan mereka. Fay yang tak siap terhuyung ke belakang menghantam seseorang yang lewat, orang itu tak terima dan mendorong kembali Fay sehingga ia jatuh terjerembab di dekat kaki Felicia.

'Dia pingsan' Felicia menyentuh kepala Fay dengan kakinya.

'Ya biarin' Revina membalas.
'Gue cari Kaisar dulu. Terserah lo berdua mau apain dia' Revina melanjunkan.

'Ga deh, gue ikut lo aja' Savira menjawab

Vidio terhenti setelah suara Savira terdengar. Kelas hening mendengarkan percakapan mereka. Fay sudah tak tahan.

Return GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang