Chapter 7

7 1 0
                                    

Di lain tempat waktu yang sama.

Palermo, Italy.

Gadis berambut biru itu menatap monitor dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang entah kemana.

"Capo" panggil seseorang diambang pintu. Gadis itu masih terdiam.

"Valerie" panggilnya lagi. Tak ada jawaban.

"Valerie Vasquez" panggil nya tak sabar.

Gadis itu terlonjak, berbalik menatap pria yang memanggilnya.

"Ah Luca, che cose'è?" [Ah Luca, ada apa?] Gadis itu berbalik kembali menatap monitor yang menggantung di dinding. Ia mulai mengumpulkan berkas berserakan di meja.

"Staì bene?"[kamu baik baik saja?] Tanya pria itu.
Valerie, gadis yang di panggil Vee tersenyum tipis.

"Sto bene"[aku gapapa] jawabnya tenang tatapan masih lurus ke arah monitor. "Sto solo pesando"[aku hanya berpikir] lanjutnya menatap Luca.

"Sei sicuro?" [Kamu yakin?]Luca bertanya kembali.

"Sì" jawab Valerie yakin.

"Qualche problema?"[ada masalah?] Valerie bertanya ke Luca. Luca terdiam sebentar lalu menjawab

"No"

Tatapan Luca mengarah ke monitor yang menampilkan detail penjualan sebuah toko ponsel.

"Hai trovato il colpevde?" [Sudah ketemu penghianatnya?] Tanya Luca.

"No, ma trivo un modo" [tidak, tapi aku menemukan petunjuk] jawab Valerie senang. Ia menatap layar monitor dengan bangga.

"Poi?"[lalu?] Tanya Luca ingin tahu.

"He's so stupid. He bought disposable cell phone in one store at the same time" [dia bodoh. Dia beli ponsel sekali pakai di satu toko dan di hari yang sama] jelas Valerie. Ia menunjukan print detail penjualan toko ponsel.

Valerie menstabilo beberapa pembelian.

"How you so sure?" [kenapa kamu sangat yakin?] Luca melihat kertas itu dengan cermat.

"Look. This the same buyer"[lihat. Ini pembeli yang sama] Valerie menunjuk nama yang di beri stabilo.
Luca menggangguk.

"We move five cargo this day. And he bought five number, he used three number the exactly number write here. We know the number he will use next. And boom we find him."[hari ini kita memindahkan lima muatan. Dan dia membeli lima nomor, dia sudah pakai tiga nomor sama persis dengan yang tertulis. Kita tahu nomor berikutnya yang akan dia pakai. Dan boom kita menemukan dia] jelas Valerie semangat. Sangat semangat malah.

Ding

Bunyi monitor mengalihkan perhatian mereka. Valerie tersenyum miring. Ia mengklik sesuatu dan layar berubah menjadi letak kordinat.

"Cosenza." Ucap Valerie menyebutkan daerah. Matanya melirik Luca memberi kode. Luca langsung membungkuk.

"I'll find him immediately and bring him here, Capo"[saya akan mencari dan membawa dia kesini, bos] Luca mulai melangkah menuju pintu, saat Luca akan mencapai pegangan pintu suara benda jatuh mengalihkan perhatiannya.

Bruakk

Terlihat Valerie dilantai memegang dadanya seperti terkena serangan jantung. Nafasnya terengah engah. Valerie mencoba bangkit tapi terjatuh kembali.

Luca langsung berlari dan membantu Valerie, ia memegang pundak Valerie dan mengangkatnya menuju sofa.

"Hey, cosa'è successo?"[hey, apa yang terjadi?] Luca bertanya panik. Valerie mencoba menjawab tapi tak bisa. Ia masih mengatur nafasnya.

Return GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang