Part-4

83 45 59
                                        

Cherly kembali mendorong troli belanjanya setelah memasukan dua botol selai kedalam keranjang belanjaannya tersebut. Kini ia akan beralih ke seberang untuk melihat-lihat jejeran daging segar di sebrang. Ia sudah berencana untuk membuat steak untuk makan malam nanti.

Saat ini ia tengah menyempatkan dirinya untuk berbelanja mingguan di sebuah pusat perbelanjaan untuk mengembalikan stok persedian yang sudah habis di rumahnya.

Ya. Dialah yang melakukanya, sejak kematian ibunya ia yang mengganti posisi tersebut, sebab jika ayahnya yang melakukannya beliau mungkin akan melupakan separuh daftar belanjaan yang seharusnya di belinya.

Namun, mendadak langkahnya menjadi terhenti ketika melihat sosok yang sangat ia kenali terlihat baru saja muncul dari rak yang berlawanan dengannya.

Sontak Cherly mematung menemukan sosok Lucas di sana. Nampak lelaki itu sedang ingin bergerak ke salah satu rak di sana. Jarak mereka juga saat ini tidaklah terlalu jauh. Hanya saja lelaki itu sedang tidak menyadari sosoknya.

Entah kenapa mendadak Cherly merasa panik sendiri. Ia langsung buru-buru menyeret kembali trolinya untuk segera pergi dari sana. Tetapi tindakannya tersebut membuatnya tidak sengaja menabrak sebuah poster promo makanan hingga poster tersebut tergeser dari tempatnya.

Sungguh ia benar-benar merasa sangat malu karena berlaku aneh seperti sekarang. Namun, saat ia melirik kearah tempat dimana lelaki itu berada, ia sudah tidak menemukan lagi sosok tersebut. Dan itu refleks membuatnya merasa legah.

Gadis itu dengan penasaran segera mencari keberadaan lelaki itu, dan akhirnya menemukannya sedang berada di antara jejeran makanan ringan lainnya.

Cherly mengawasi lelaki itu hingga ia beranjak membayar dan keluar dari sana. Setelah melihat sosok tersebut menghilang dari sana, Cherly kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi.

Sekarang ia harus mencari taksi sebelum hari semakin gelap dengan kedua kantong penuh di kedua tangannya. Dan saat ia tengah melewati parkiran matanya tidak sengaja menangkap segerombolan pemuda yang sedang bertengger bersama kendaraan mereka di samping area parkiran tersebut.

Entah mereka mungkin adalah salah satu dari para geng yang paling di takuti di kalangan masyarakat Toronto. Cherly mendadak merinding. Bagaimanapun saat ini ia sudah kepergok oleh sebagian tatapan tajam dari mereka dan itu membuatnya tidak tenang. Ia tidak sempat mundur ataupun berlari secepat mungkin dari tempat tersebut.

Bagaimana bila mereka menyerangnya? Atau lebih parahnya mereka akan menculiknya dan mengulitinya seperti tikus lalu memberikan dagingnya kepada binatang peliharaan mereka?

Oh, tidak! Cherly harus secepatnya pergi dari hadapan mereka.

Ia sudah mendengar berbagai berita mengenai kebrutalan mereka dan rasa waspada secara alami tentu akan timbul di dalam dirinya.

"Cherly?"

Langkah tenang yang sedang di lakukan oleh gadis itu mendadak terhenti, ketika mendengar salah satu dari mereka memanggil namanya. Dan itu sontak membuat sebagian percakapan yang sedang dilakukan oleh mereka terhenti.

Cherly merasakan sosok itu tengah mendekatinya. Dia agak terkejut mendapati Lucas Lah yang saat ini tengah beranjak mendekatinya.

"Ternyata benar, kau," Katanya seraya menyunggingkan senyum ramahnya.

Cherly pun segera menyapanya dengan gugup.

"Hei! Apa itu pacar barumu?!" Teriak salah satu pria di sana. Dan itu membuat Cherly tersedak air ludahnya sendiri.

Dan mendadak muncullah gurauan-gurauan lainya dari mereka.

"Apa yang kau lakukan di jam seperti ini?" Tanyanya terlihat tidak peduli dengan teriakan tersebut.

Shadow Island (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang