Part-5

79 43 80
                                        

Sudah beberapa hari Lucas sering menjemput Cherly untuk berangkat bersama ke sekolah. Dan saat memiliki waktu, mereka juga akan menghabiskan waktu bersama-sama layaknya dua sahabat yang sudah mengenal sejak lama. Entahlah, Cherly tidak mengingatnya dengan baik bagaimana ia dan lelaki itu bisa berbicara tanpa merasa cangguh seperti itu. Atau mungkin saja karena sikap keterbukaan lelaki itulah yang membuat mereka begitu cepat akrab.

Sebelumnya gadis itu tidak mengira bahwa sejak pertemuan mereka di pusat perbelanjaan waktu itu bisa berakhir membuat mereka bisa sedekat itu.

Dia juga dengan mudahnya mau menerima Cherly dan memperlakukannya secara berbeda. Seolah anggapan orang-orang tentangnya bukanlah sesuatu hal yang penting untuk dipikirkan.

Cherly tentu sangat menyetujui pemikiran pria itu, dan merasa sangat beruntung sudah berada di posisi yang dulu sempat diinginkannya, meski saat ini hubungan mereka belum bisa dikatakan secara jelas.

Tidak mengapa, ia tidak mempermasalahkannya. Cherly paham lelaki itu belum sepenuhnya melupakan Kylie. Dan mungkin saja dia sedang membutuhkan seorang pengganti. Cherly tidak keberatan meskipun ia mungkin akan dimanfaatkan. Apapun itu. Tetapi, mungkin saja dia juga akan memiliki kesempatan seperti itu. Dicintai oleh lelaki itu.

Pertahanan Cherly semakin diuji Saat rumor kedekatan mereka dalam sekejap sudah merebak dan menjadi topik yang hangat untuk di perbincangkan di setiap penjuru sekolah.

Cherly tentu tak menyukai hal ini. Namun, ia tetap menguatkan dirinya ketika menghadapi ketidak nyamanan saat mendapati tatapan rendahan atau penuh penilaian yang tidak sedikit dilayangkan padanya.

Atau, serangan tambahan berupa cacian dari para penggemar lelaki itu.
Tetapi, yang membuat Cherly merasa agak legah sekaligus bingung. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani menyentuh nya, meski emosi mereka terlihat begitu meluap-luap. Mereka seakan sedang menahan diri untuk menyerang Cherly secara ganas.

Mungkin karena peringatan dari lelaki itulah yang membuat mereka takut melukai Cherly, sehingga seakan-akan mereka berusaha menahan diri untuk tidak menjambak atau menampar Cherly sepuas yang mereka inginkan.

Di Samping itu tuduhan-tuduhan tak mengenakan terkait rusaknya hubungan idola mereka, Kylie dan Lucas yang disebabkan olehnya sudah memenuhi gendang telinganya. Dan dia hanya bisa menyimaknya dalam diam.

Bukankah dia hebat? Memang benar. Dia tidak diberikan kesempatan untuk membela diri atau mengatakan bahwa sebenarnya mereka baru saja memasuki tahap pertemanan. Dan belum resmi dikatakan sebagai sepasang kekasih. Tapi ya sudahlah.

Cherly juga tidak keberatan saat mereka menganggap seperti itu.

Dalam sekejap itulah Cherly menyadari kehidupan di sekolahnya telah berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Ia telah dikenali, karena dalam beberapa menit, ia akan di lirik kemudian dibisik-bisik. Bahkan kini Alex maupun teman-temannya tidak berani lagi mengganggunya.

Cherly tentu sangat menikmati bagian itu.

"Hei! You!" Seru salah satu suara dari arah belakangnya.

Untuk saat ini Cherly tidak ingin meladeni siapapun lagi. Ia harus melarikan diri sekarang. Namun ternyata sosok itu lebih dulu menghadanginya.

Cherly pikir ia akan menghadapi segerombolan heaters lagi. Tetapi ternyata kini ia tengah berhadapan dengan sosok seorang gadis bernama Sheyla. Sosok yang tentu saja lebih menonjol dari Cheryl. Sheyla sendiri merupakan mantan anggota tim Cheers. Cherly tidak tau pasti kenapa gadis itu keluar dari klub itu.

"Kau..... Memiliki hubungan apa dengan Lucas?," Tanyanya agak ragu-ragu setelah ia menatap gadis itu untuk beberapa saat.

"Menurutmu?," Jawab Cherly terkesan malas.

Shadow Island (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang