Part-13

84 28 172
                                        

"Piper!"

Sontak kepala Cherly menoleh sedikit ke asal sumber suara tersebut. Dari tempatnya, ia bisa melihat Peter sedang berjalan cepat mendekati tempat keberadaan mereka dengan membawa seekor rusa di pundaknya. Ekspresi datar masih menghiasi wajah sangarnya.

"Apa yang sudah kau lakukan terhadapnya?" Tanyanya seraya jari telunjuk menunjuk Cherly yang masih belum beranjak dari tanah, sementara pandangan matanya menatap lurus kearah beruang itu.

Lelaki itu menghentikan langkahnya dan berdiri diantara mereka.

Terlihat sekali beruang itu kebingungan menatapi Peter, hingga ia berhenti mengigit buah apel di tangannya.

Nampaknya memang beruang itu terlihat jinak dan tidak berbahaya.

Dengan setengah meringis kecil. Perlahan Cherly berusaha bangkit dari tanah, lalu menyeret kakinya mendekati pria itu. Mengabaikan rasa perih di lutut, lengan, dan juga denyutan pada pinggangnya.

"Sudah ku bilang jangan muncul di depannya! Lihat, apa yang terjadi?"

"P-Peter" Panggil Cherly lirih hingga membuat laki-laki itu melepaskan pandangannya dari beruang yang juga refleks menatapinya dengan mulut setengah terbuka. "A-aku baik-baik saja. Aku ingin kabur karena mengira dia beruang buas. Tapi aku malah tersandung dan berakhir terjatuh seperti tadi." Jelasnya agak gugup seraya bola matanya menatapi mereka secara bergantian.

Sejenak, lelaki itu terdiam menatapnya. Hingga ia bersuara.

"Kau bisa mengobati lukamu dengan daun Tofu yang berada di sana." Tunjuknya pada rerumputan tepat di belakang Cherly.

Gadis itu mengikuti arah yang ditunjuk lelaki itu. Namun, sedetik kemudian berbalik kembali untuk bertanya, daun mana yang dimaksudkan lelaki itu.

"Daun yang memiliki bunga berwarna ungu" Terang lelaki itu seraya melangkah menjauh.

Akhirnya Cherly bisa menemukan daun itu diantara dedauanan kering berjatuhan dari pohon, juga rumput-rumput liar lainya yang tumbuh di sana.

Sambil menghaluskan obat tersebut. Pandangan Cherly sesekali terarah pada lelaki itu yang kini tengah fokus membelah daging rusa menjadi beberapa bagian dengan talenta. Tanpa sadar senyuman Cherly terukir. Bukan tanpa sebab. Ia merasa sikap pria itu telah naik satu level lebih baik dari sebelumnya. Mungkin ia telah salah mengira. Tetapi, ia merasa seperti sedang di perhatikan dengan sangat baik, dan ia baru menyadari hal itu. Memang, hanya mereka lah yang normal di sini, jadi itu tentu sudah menjadi sepatutnya. Ia hanya tersenyum karena merasa bersyukur bahwa ia tidak di perlakukan dengan sangat buruk di saat-saat seperti ini. Ya. Hanya itu. Bukan yang lain.

Namun, senyuman Cherly dengan cepat itu pun lenyap saat menyadari beruang hitam tersebut kini sedang memperhatikannya.

Entah kenapa ia seperti sedang tertangkap basah olehnya.

******

Cherly tidak mengira daging rusa yang diburu Pria itu akan menjadi santapan lezat baginya setelah ia tiba berhari-hari di tempat terkutuk tersebut. Memang benar, mereka hanya bertahan dengan buah, juga air yang di dapat dengan tak seberapa. Tetapi sekarang ia sangat senang setelah perut kosongnya terisi dengan daging lezat itu.

Beruang itu juga makan dengan sangat lahap dan cepat. Ia bahkan mengambil sebagian milik pria itu, hingga dengan cepat mereka saling berebutan.

Namun, ternyata Peter kalah cepat dari beruang itu.

Cherly tidak bisa lagi menahan kekehannya di sela-sela kunyahannya itu melihat beruang tersebut mendorong wajah Peter menjauh, sedangkan salah satu tangan gemuknya menggigit habis daging yang di curinya.

Shadow Island (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang