Chapter 36 (mulai terkuak)

87 7 0
                                    

Derung motor bergemuruh di jalanan yang sepi. Angin malam berhembus disaksikan oleh bintang-bintang yang kerlap kerlip.

"Bas!!" Panggil Angga yang dibonceng oleh Bastian sembari membawa kepalanya tepat disamping kepala Bastian.

"Apa sih? Gak usah deket-deket nanti lo suka sama gue." Ujar Bastian dibalik helmnya.

Angga langsung memukul kepala Bastian dan menjauhkan kepalanya. "Najis banget, kalo pun gue suka sama lo gue pasti bakalan semedi di gue sampai 1000 tahun terus gue mandi kembang 7 rupah selama hidup gue dan minta doa terus sama Tuhan."

"Doa nya apa?" Balas Bastian.

"Apa? Gue gak denger." Angga tidak dapat mendengar karena semua suara sudah bercampur di udara.

"DOA LO APAA TOLOL!!!" ucap Bastian sedikit menaikkan suaranya.

"Oh doa, yah doa supaya gue ke jalan yang lebih baik dan jalan yang lurus." Jawab Angga enteng.

Kemudian terlintas dipikirannya sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal. "BAS, LO GAK SUKA SAMA GUE KANN?!"

Bastian tertawa dibalik helmnya.

"NGERI GUE SAMA LO!!" Teriak Angga mengacak rambutnya.

Hampir 30 menit mereka melewati perjalanan. Kini mereka sudah tiba didepan sebuah gedung yang cukup tinggi. Hanya ada dua lampu yang menerangi gedung itu. Itupun hanya di antara sisi pintu masuk gedung.

Ada juga banyak motor yang terparkir. Dafin dengan rasa penasarannya berjalan ke arah motor tersebut dan memperhatikan secara detail motor yang berada dihadapannya.

Motor Suzuki GSX-250R berwarna hitam. Ada satu stiker yang berada di bawah jok dan stiker itu mampu menarik perhatian Dafin.

The hode fams

Mata Dafin membulat. Siapa yang tidak tau dengan geng motor "the hode fams" geng motor yang terkenal pada tahun 90-an. Tetapi sejak memasuki tahun awal tahun 2016 geng motor tersebut dikabarkan bubar karena ketuanya menyalahgunakan narkoba.

Dafin segera kembali ke rombongan mereka. Dia menghampiri Alvender.

"The hode fams?" Tanya Dafin.

Alvender tersenyum smirk "yes."

"Why?" Tanya Dafin kebingungan, bagaimana bisa Alvender membawa mereka ketempat ini. Geng motor legend yang dulunya sangat terkenal karena program kerjanya yang sangat baik pada masyarakat setempat.

"Masuk aja dulu. Nanti juga lo bakalan tau." Ujar Alvender lalu melangkah mendekati pintu gedung tersebut.

"AYO MASUKKKKK!!!!!" Teriak Alvender yang merupakan sebuah perintah bagi seluruh anggota Navis.

Mereka serombongan memasuki gedung milik the hode fams. Gedung tersebut cukup gelap hanya sedikit lampu yang menyinari lorong gedung itu. Hingga mereka berada tepat didepan sebuah lemari.

Alvender membuka laci lemari tersebut dan menekan sebuah kode di dalam laci lemari. Alvender kembali menutup laci lemari tersebut dan memundurkan badannya. Lemari tersebut bergerak dengan sendirinya berhasil membuat seluruh anggota Navis terkejut.

Saat lemari tersebut bergeser nampak dua orang dengan setelan berwarna hitam menodongkan pistol ke arah mereka semua. Seluruh anggota Navis refleks mengangkat kedua tangannya. Alvender mendekat kepada kedua orang yang menodongkan senjata kepada mereka.

Alvender merogoh kantong jaketnya dan memperlihatkan sebuah id card. Hal tersebut membuat dua orang yang awalnya menodongkan pistol kini menuntun mereka menuju ke sebuah ruangan bawah tanah.

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang