Chapter 12 (baron?)

195 17 4
                                    

Sederet motor menembus hujan gerimis di jalan raya yang cukup sepi pengendara  lewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sederet motor menembus hujan gerimis di jalan raya yang cukup sepi pengendara  lewat. Geng motor Navis yang berjumlah 21 orang itu mengendari motor mereka menuju ke Yaent (Yanto Ancient).

Lampu motor mereka menerangi jalan raya yang cukup sepi, melewati lorong gang di samping Nodus hingga mereka tiba di tujuannya.

Motor mereka di parkir dengan rapi bersejajar. "Gimana? Banner Navis udah kelar, Pak?" Tanya Alvender pada Pak Yanto, selain menjual alat antik Pak Yanto juga memulai bisnis percetakan baliho.

"Udah nih." Pak Yanto mengambil Banner Navis yang khusus untuk mereka pajang saat ulang tahun sekolah. Sudah menjadi tradisi memang dari tiga tahun yang lalu.

Banner yang berwarna hitam dan abu-abu itu terlihat sangat bagus, membuat Alvender kagum dengan karya Pak Yanto.

"Makasih, Pak. Ini bagus banget." Pak Yanto tersenyum sumringah.

Alvender menyodorkan dua lembar uang berwarna biru tetapi Pak Yanto menolaknya karena anggota Navis sudah mereka anggap sebagai anak sendiri.

"Gak usah, Bapak buat ini sebagai hadiah buat kalian semua karena selalu datang di toko Bapak. Jadi bapak gak merasa sepi."

Alvender tersenyum dan berjalan mendekat ke Pak Yanto, memeluknya dengan penuh perasaan. 20 anggota lainnya juga ikut memeluk Pak Yanto.

Nikmat mana yang kau dustakan? 21 cogan berpelukan huhuyy.

BRAK!

Motor Kawasaki Ninja H2R milik Alvender terjatuh. Hanya motornya yang terjatuh, redup terlihat lampu motor seseorang yang melaju menjauh dari Yaent.

Alvender segera berlari menuju motornya, dan menyalakan mesin motornya mengejar motor itu.
Sebelumnya dia sudah memberitahu 20 temannya agar tidak perlu menemaninya.

Karena Alvender tau siapa pelaku dari jatuhnya motornya. Cobras, dia sangat mengenalinya karena dari jaket yang mereka gunakan terdapat gambar ular cobra berwarna hijau terang sehingga sangat nampak walau dalam gelap.

Motornya melaju dengan sangat cepat, hingga motor Alvender dan motor salah satu anggota Cobras sejajar tepat berdampingan.

"ADA MASALAH APALO?!" Teriak Alvender dengan suaranya yang menyatu dengan angin malam.

Motor anggota cobras itu menambah kecepatannya, tak kalah Alvender juga ikut menambah kecepatan motornya. Hingga motor mereka berdekatan, Alvender mendorong motor anggota cobras itu dengan kaki kirinya.

Motor orang itu terjatuh begitu juga dengan pengendaranya. Alvender merem motornya hingga terdengar suara decit yang dihasilkan nyaring hingga menembus gendang telinga.

Dengan napas ngos-ngosan, Alvender mendekat dan meraih kerah jaket salah satu anggota cobras. Alvender memberika satu kali bogeman tepat di perutnya.

BUGH!

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang