Chapter 27 (kesedihan)

132 15 0
                                    

Mereka sudah tiba di rumah Keela, rumah itu sangat sepi. Sarwati terlihat murung di teras rumah.

"Kasihan tante Sarwati." Ujar Rowena.

"Iya gue kasihan liat dia. Ini semua gara-gara Galang. Sampai aja gue ketemu sama yang namanya Galang gue botakin tuh rambutnya terus gue tampar mukanya sampai babak belur." Gerutu Shanon.

Bastian terkekeh melihat tingkah kekasihnya, dia sungguh gemas hingga mencubit pipi Shanon.

"Daerah rawan bucin." Sahut Angga lalu mempercepat langkahnya menyusul Alvender yang duluan masuk ke dalam pekarangan rumah Keela.

"Siang tante." Sapa Alvender lalu mencium tangan Sarwati.

"Chandra? Kamu datang sama teman-teman kamu?" Tanya Sarwati.

"Iya tante. Sama teman Keela juga."

"Siang tante." Shanon dan Rowena ikut mencium tangan Sarwati.

"Ayuk masuk. Keela sudah tiga hari ini gak mau keluar kamar. Dia di kamar terus-terusan murung. Di kasi makan juga biasa gak makan." Ujar Sarwati yang berusaha menahan tangisnya seraya berjalan menuju arah Kamar Keela.

Alvender mengusap punggung Sarwati, usapan itu membuat Sarwati gagal menahan tangisnya. "Tante gak tau harus bagaimana. Tante gak kuat lihat anak tante seperti itu, Chandra." Ujar Sarwati terisak menangis.

"Sabar tante. Semua pasti ada jalannya, kita pasti bisa temukan pendonor buat Keela."

Mereka semua masuk kedalam kamar Keela. Keela sedang berbaring seraya memeluk bantal gulingnya. Kamarnya sangat berantakan, lampu kamarnya terjatuh dari meja dan koleksi novel Keela juga jatuh berserakan di lantai.

"Tante kok berantakan seperti ini?" Bisik Shanon pada Sarwati.

Sarwati mengusap air matanya "Setiap hari seperti ini," Sarwati mengambil lampu kamar dan meletakkannya di atas meja dengan pelan takut Keela terbangun dari tidurnya.

Shanon dan Rowena juga ikut membersihkan kumpulan novel milik Keela dan menyusunnya di rak buku.

"Dulu gue pengen banget punya novel ini, gue gak kebagian pre order. Tapi, Keela kebagian. Setelah buku ini datang, dia langsung pinjamin gue. Padahal, dia belum baca sama sekali." Rowena kembali mengingat masa-masa bersama Keela.

"Gue ingat kok, lo berdua sampai bela-belain nabung cuman buat ikut pre order karena dengan pre order kalian bisa dapat tanda tangan penulisnya kan?"

Rowena tersenyum dan mengangguk.

"Tante keluar dulu buatin kalian minuman."

"Gak usah tante." Tolak Alvender takut merepotkan.

"Kamu itu Chandra. Selalu seperti ini kalau mau di buatkan minuman." Sarwati tersenyum tulus.

"Es jeruk ada tidak, Tante?" Tanya Angga membuat semua orang menatapnya.

"Gak punya malu!" Bisik Bastian dengan tegas pada Angga.

"Kan cuman tanya."

Sarwati terkekeh "Ada kok."

"Yaudah, Angga es jeruk yah tante cantik."

Sarwati menggelengkan kepalanya "Anak-anak sekarang sering pakai jurus memuji." Sarwati keluar dan meninggalkan mereka.

"Itu matanya masih diperban?" Tanya Dafin.

Alvender mengangguk "Kata dokter terjadi komplikasi pada matanya, ada kemungkinan 80 persen bakalan buta. Dan satu-satunya cara untuk pengobatan Keela yaitu dapat pendonor mata yang sesuai dengan matanya."

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang