Chapter 21 (botol saat pemanasan)

170 13 4
                                    

Keela bersama Shanon tengah membeli sebuah jajanan yang kini lumayan terkenal yaitu masakan khas korea gimbab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keela bersama Shanon tengah membeli sebuah jajanan yang kini lumayan terkenal yaitu masakan khas korea gimbab. Keela selesai memesan dan duduk di depan Shanon.

"Tumben Rowena gak mau datang. Biasanya kalo hal yang berhubungan dengan korea gak pernah absen." Ujar Keela.

Shanon mengalihkan tatapannya dari ponselnya. "Gue sih tadi liat di depan kantor perusahaan bokapnya kayak ada acara gitu pas gue mau ke rumah lo."

"Kayaknya ada acara perusahaan deh."

"Iya kali ya. Gue telpon juga gak di angkat-angkat."

"Pasti dia lagi gabut tuh disana. Lo juga pasti ngerasainnya kalo pergi ke acara perusahaan. Gabutnya minta ampuh. La." Celetuk Shanon tertawa mengingat dirinya yang dulu jika pergi ke acara perusahaan ayahnya pasti akan merasa sangat bosan dan ingin segera pergi dari tempat itu sekarang juga.

"Gue ngerasain banget sih. Bayangin aja dulu gue pas pergi ke acara perusahaan bokap gue. Gue alesan tuh buat ke toilet. Eh gue malah keluar cari jajan di depan kantor." Keela juga ikut tertawa mengingat tingkahnya yang dulu.

Tetapi raut wajah Shanon langsung berubah saat melihat ponselnya. Raut wajah yang sepertinya memperlihatkan emosi, sedih, dan kecewa.

Keela awalnya santai saja, dia hanya menganggap mungkin itu adalah privasi jadi dia menghiraukannya. Tapi saat air mata Shanon keluar dari pelupuk matanya membuat Keela langsung cemas.

"Sha?"

Shanon menatap Keela dengan sendu. "La, Kak Bastian mau ke luar negeri." Keela menghela napas kasar, dia mengira apa ternyata masalah Bastian.

"Dia mau ke San Francisco."

Keela menautkan alisnya "Terus sekolahnya gimana?"

"Katanya dia belajar online."

"Emang bisa?"

"Bantuan dari Kak Angga katanya. Kak Angga kan anaknya kepala pimpinan Nodus." Ujar Shanon seraya mengusap air matanya. Dasar cengeng.

"Gimbabnya bungkus aja gue lagi gak mood." Shanon langsung keluar tanpa mendengar persetujuan dari Keela yang perutnya kini berbunyi.

"Dasar kampret." Umpat Keela kini memegangi perutnya "Tahan dulu ya Perut."

Keela menyusul Shanon keluar setelah memegang sebuah kantong yang berisikan gimbab pesanan mereka dan sebuah minuman. "Sha, duduk di taman situ yuk. Makannya disitu aja.

Mereka berdua duduk di sebuah kursi panjang di taman murni. Shanon dan Keela melahap makanan mereka. Shanon memakan gimbabnya seraya memegang ponselnya karena sibuk bertukar pesan dengan Bastian.

"Ih, nyebelin." Shanon melempar botol minumannya ke sembarang arah."

"Kenapa lagi Sha?" Keela memutar bola matanya karena merasa terganggu makannya.

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang