Chapter 20 (perasaan aneh)

169 15 0
                                    

Keela berjalan di pinggir pantai, suara ombak yang bergelombang menyegarkan perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keela berjalan di pinggir pantai, suara ombak yang bergelombang menyegarkan perasaannya. Dia bersama ayah, ibunya, Salsa (ibu Alvender) dan Alvender pergi berlibur di pantai. Kata Sarwati untuk menyegarkan matanya.

Sarwati menikmati pemandangan pantai di bawah payung besar sesekali meminum es kelapa yang berada di depannya. Sedangkan Samuel sibuk bergulat dengan laptopnya demi keluarganya bahagia dia rela bekerja di pinggir pantai.

Keela duduk di samping Sarwati dan langsung meminum es kelapa miliknya.
"Ternyata pantai di sore hari indah banget, Mah." Ujar Keela dengan wajah bahagianya.

"Nggak kayak siang hari. Panasnya minta ampun." Lanjutnya.

Sarwati terkekeh melihat tingkah Keela. Memang benar setiap kali mereka pergi ke pantai pasti perginya pagi kalau bukan siang. Tidak pernah sore hari.

"Liat deh, sunsetnya udah mulai muncul." Sarwati menunjuk ke depan pada matahari yang mengeluarkan sinar senjanya yang masih sedikit.

"Sunsetnya cantik seperti Keela kan Chandra?" Sahut Salsa membuat Keela sedikit kaget, sedangkan Alvender tersenyum tipis menatap Keela.

"Cantik." Gumam Alvender.

"Pasti tambah cantik kalau jadi menantu Mamah." Lanjut Alvender.

oh Geez, Ucapan Alvender membuat pipi Keela merona dan jantungnya berdebar tidak karuan. Kini rasanya Keela ingin lari saja dari tempat itu.

Sarwati dan Salsa saling bertatapan dan tersenyum.

Daripada Keela salting sendiri dia memilih untuk beranjak dari sana "Hm, Keela ke sana ya." Ucapnya lalu segera berlari kecil meninggalkan Alvender, Sarwati dan Salsa.

"Chandra kamu ini bisa aja." Ucap Sarwati pada Alvender, Alvender hanya tersenyum.

"Chandra sudah mulai suka sama Keela?" Tanya Salsa.

Lagi-lagi Alvender hanya tersenyum saja. Lesung pipinya menambah kegantengan wajahnya.

Tak terasa sudah malam, kini mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Selama di perjalanan pulang, Keela terus memikirkan perkataan Alvender tadi, Entahlah kini Keela merasa ada yang lain dari dirinya,mengapa jantungnya berdebar tadi? daripada memikirkan Alvender terus kini Keela memainkan ponselnya, mengirimkan sebuah pesan pada seseorang.

Keela:
Aku rindu kamu

Dia menekan tombol send, tapi nomor whatsapp galangterakhir dilihat kemarin. Sepertinya kekasihnya itu sedang sibuk hingga tidak mengecek ponselnya selama sehari semalam.

---

Jam pelajaran pertama kelas Keela pada hari Rabu adalah pelajaran PJOK. Sekarang dia bersama dengan Shanon dan Rowena tengah duduk di pinggir lapangan. Berteduh dibawah pohon rindang Nodus karena sinar matahari sangat terik walaupun pagi hari.

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang