Chapter 3 (geng D'Navis)

341 22 0
                                    

SATU TAHUN KEMUDIAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATU TAHUN KEMUDIAN

Dibawah langit gelap dengan semilir angin malam seorang pria dengan langkah gontai seperti tengah dalam keadaan pengaruh alkohol berjalan bersama dengan adiknya.

Kini dia meracau entah apa yang dia bicarakan pada adiknya itu.

"Bang, kapan sih lo berhenti minum kayak gini?" Gumam adiknya ketika selesai memasukkan kakaknya yang dalam keadaan mabuk masuk kedalam mobil.

"Lepasin, gue mau pergi judi sama Si Baron," Gerutu Rehan berusaha membuka seatbelt.

Rehan Adisukma, putra angkat dari pasangan Salsa Ayudia dan Bayu Kusuma. Sekaligus kakak angkat Alvender Chandra. Salsa dan Bayu awalnya hanya ingin mengadopsi Rehan saja saat di panti asuhan tetapi entah apa yang dipikirkan oleh Salsa, tiba-tiba saja dia juga ingin mengadopsi Alvender.

Saat Rehan masih berada di Los Angeles, dia berbisnis dan bisnisnya berjalan lancar. Namun, saat bisnisnya bangkrut dia kembali ke Indonesia lalu mulai dipengaruhi oleh Baron.

Baron seorang preman yang cukup terkenal licik dan juga manipulatif, biasanya dia sering bermain judi dan menghasut setiap orang agar bermain dengannya. Dengan bermain judi kekayaan berpihak pada Baron.

"Bang, udah deh. Lo kok jadi gini sih? Please gue mohon sama lo jangan gini terus. Lo gak kasihan sama Mamah dan Papah?"

"HEH! CHANDRA LO TUH GAK USAH URUS HIDUP GUE!" Ujar Rehan dengan intonasi tinggi seraya menunjuk Alvender.

"LO TUH MASIH KECIL, MASIH SMA JADI JANGAN IKUT CAMPUR! NGERTI LO?!" Bentak Rehan membuat Alvender tersulut emosi.

Alvender menepikan mobilnya dan menatap tajam kakaknya yang tengah meracau tidak jelas.

"BANG! LO GAK TAU GIMANA KHAWATIRNYA MAMAH? DIA YANG NYURUH GUE BUAT CARI LO SAMPAI TENGAH MALAM GINI!" Ujar Alvender memegang erat bahu kakaknya.

"Shhhhh!!!! Jangan ribut!" Bisik Rehan meletakkan jari telunjuk dibibirnya seakan-akan memberitahu agar Alvender tidak ribut.

Alvender menatap lekat kakaknya yang kini tertidur sambil mendengkur. Sungguh malam yang melelahkan dan panjang baginya saat dia harus berkunjung disetiap club hanya untuk mencari Rehan.

---

Motor Kawasaki Ninja H2R melaju melewati gerbang Nodus School, setibanya di parkiran sang empu motor membuka helm full face. Seketika membuat semua kaum hawa Nodus School langsung mengarahkan ponselnya pada pria yang baru saja membuka helmnya.

"Kapan yah gue kayak si Al?" Gumam pria yang sedang nongkrong bersama temannya memperhatikan Alvender.

"Angga yang ganteng tujuh turunan, lo jangan mimpi deh," Ujar Bastian seraya mengusap puncak kepala Angga.

LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang